Find Us On Social Media :

Malaysia Kelimpungan Cari Cara, Uang Rakyatnya Justru Lari ke Indonesia, Anggota Dewan Setempat: Harus ke Masyarakat

Ilustrasi bendera malaysia.

Laporan Wartawan Gridhot.ID - Akhsan Erido Elezhar

Gridhot.ID - Harga minyak sawit mentah Malaysia akan tetap lemah untuk sebagian besar kuartal ketiga tahun ini, kata menteri komoditas Malaysia, Senin (25/7).

Ini terjadi setelah produsen saingannya, Indonesia, menghapus pungutan ekspornya.

Patokan harga minyak sawit mentah Malaysia menguat ke level rekor awal tahun ini karena invasi Rusia ke Ukraina.

Dilansir dari Intisari pada 26 Juli 2022, sementara larangan ekspor sementara oleh Indonesia memperketat pasokan minyak nabati global.

"Ini tidak dapat dihindari mengingat persaingan yang lebih ketat dari Indonesia, produsen minyak sawit terbesar di dunia," kata Zuraida Kamaruddin dalam sebuah pernyataan.

"Dalam upayanya untuk mengeluarkan sebanyak mungkin kelebihan minyak sawit dari stok yang ada," tambahnya.

Tetapi harga jatuh ke level terendah dalam satu tahun dalam beberapa pekan terakhir karena Indonesia membalikkan keputusan sebelumnya untuk membatasi ekspor.

Indonesia bulan ini menghapus pungutan ekspor untuk semua produk minyak sawit hingga 31 Agustus.

Menyusul serangkaian upaya untuk meningkatkan ekspor dan mengurangi persediaan yang tinggi, dan juga mempertimbangkan untuk menghapus aturan penjualan domestik untuk eksportir.

Baca Juga: Satu Per Satu Masa Lalunya Terkuak, Putra Siregar Dituding Telantarkan Ketiga Anaknya dari Istri Pertama, Sosok Ini Bongkar Habis Borok Bos PS Store

Akibatnya, harga rata-rata minyak sawit mentah untuk kuartal ketiga diproyeksikan berkisar antara 4.800 ringgit dan 5.200 ringgit per ton.