Find Us On Social Media :

Tangis Brigadir J Saat Video Call Pacar Sebelum Meninggal, Kamaruddin Simanjuntak yang Kini Jadi Pengacara Keluarganya Bocorkan Foto Hingga Ancaman dari 'Squad Lama', Siapa?

Keluarga menangisi kepergian Brigadir J yang diduga tewas dalam baku tembak dengan Bharada E di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo

Kamarudin Simanjuntkan kemudian menjelaskan bahwa saat video call tersebut, Brigadir J meminta Vera untuk mencari pria lain.

Hal itu bukan tanpa sebab, Brigadir J mengaku dirinya tak lama lagi akan pergi untuk selamanya.

Brigadir J saat itu juga mengungkap bahwa ada sosok yang ingin membunuhnya.

Ia pun memberikan clue dengan menyebut sosok tersebut dengan sebutan squad lama yang kurang ajar.

Baca Juga: Tak Langsung Diberhentikan Begitu Saja, Ini Dia Jenis Tenaga Honorer yang Bisa Diangkat Jadi PPPK dan CPNS pada Tahun Ini

"Noted: Keterangan Poto Alm. Brigadir Nopriansyah Yoshua Hutabarat, Ketika Alm : Pamitan & Memohon Maaf serta Meminta Mencari "pria lain" Sebagai Pengganti Dirinya,

Sekaligus Menjelaskan Bahwa Dia Akan Pergi Untuk Selamanya,

Karena "AKan Dibunuh Oleh Para Squad Lama Yang Pada Kurang Ajar.. !"," tulis Kamarudin Simanjuntak.

Percakapan pengancam Brigadir J yang disebut sebagai squad lama ini juga sempat diungkap oleh Kamarudin Simanjuntak.

Pengancaman yang diterima oleh Brigadir J ini sudah dilakukan sejak Juni hingga 7 Juli 2022, sehari sebelum meninggal dunia.

Selain kepada Vera, Brigadir J juga rupanya sering curhat kepada temannya.

Pada curhatannya itu, Brigadir J mengaku diancam akan dihabisi.

"Ancamannya adalah kata-katanya begini 'kalau dia berani naik ke atas dihabisi dia, dibunuh dia' begitu.

Dia itu maksudnya Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat," ungkapnya.

"Kalau kita kaitkan dengan terjadinya kemarin pembunuhan itu kan, kata Karopenmas terjadi di depan tangga.

Berarti kalau analisanya, kan dia mau naik tangga makanya dibunuh," beber Kamaruddin Simanjuntak.

"Itu kan analisa tapi saya nggak mau dulu mengatakan itu, yang saya paparkan itu fakta faktanya dulu.

Kalau fakta kan tidak pernah berubah," sambungnya.

(*)