Find Us On Social Media :

Panglima KKB Papua Ancam Tembak Mati Pejabat Pemerintahan Indonesia, Moncong Senjata Terangkat, Egianus Kogoya Pastikan Tak Mau Kompromi Lagi

Pimpinan KKB Papua, Egianus Kogoya (lingkaran merah).

Meski Egianus Kogoya telah dinyatakan jadi buronan aparat penegak hukum, namun sampai saat ini yang bersangkutan belum juga dicokok.

Dalam sejumlah video yang viral di jagat maya, Egianus Kogoya tampak terus bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain. Setiap pergerakannya, ia dikawal ketat anak buahnya.

Sementara pada video viral lainnya, terlihat Panglima tertinggi TPNPB-OPM ( Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat - Organisasi Papua Merdeka ), Damianus Magai Yogi disambut luar biasa ketika memasuki sebuah kampung.

Para awak organisasi sayap TPNPB-OPB membuat pagar betis saat Damianus Magai Yogi dan rombongan memasuki wilayah tersebut.

Mengenakan pakaian loreng ala TNI, sosok tersebut dikawal sangat ketat.

Bahkan tatkala ia tiba di kampung itu, sosok ini disambut luar biasa.

Baca Juga: 9 Penumpang Odong-odong Tewas Usai Lewati Perlintasan Tanpa Palang Pintu, Warganet: Kereta dari Arah Merak ke Rangkasbitung!

Rupanya kehadiran Damianus Magai Yogi, pria bertubuh tinggi tegap di tempat tersebut untuk sebuah upacara resmi.

Hanya saja tidak disebutkan di tempat mana upacara itu dilangsungkan. Dan dalam rangka apa acara tersebut diselenggarakan.

Dalam video berdurasi singkat tersebut, yang ditampilkan hanyalah suasana ketika upacara tersebut digelar.

Dan, dari video viral tersebut tampak jelas kalau TPNPB-OPM terus mengokohkan cengkeramannya di Tanah Papua.

Kelompok separatis itu terus bergerak dan dibawah komando Damianus Magai Yogi, aksi-aksi kriminal terus terjadi di daerah itu.

Apalagi di berbagai kodap, para panglimanya terus menggelorakan semangat untuk Papua merdeka. Tak hanya itu, mereka juga merancang aksi kriminal.

Aksi-aksi kriminalitas itu bertujuan merongrong wilayah NKRI ( Negara Kesatuan Republik Indonesia ). Selain itu menunjukan kepada dunia internasional bahwa Papua tak aman bagi seluruh rakyat.

Aksi-aksi yang direncanakan itu, bila tak menyerang prajurit TNI Polri, maka mereka menyerang warga sipil. Bahkan dengan berbagai alibi, KKB menyatakan bertanggung jawab atas setiap insiden.

(*)