Gridhot.ID - Kebebasan Nikita Mirzani usai dijemput paksa oleh penyidik Polresta Serang Kota membuat Indra Tarigan dan beberapa pengacara lainnya meradang.
Indra Tarigan menduga bahwa Nikita Mirzani memiliki dukungan kuat dari pihak tertentu hingga dicap kebal hukum.
"NM pas keluar lihat kan, bikin TikTok, masih aktif. Jadi kami disini berkumpul, siapapun di belakangnya jangan ikut campur dalam kasus ini," ujar Indra Tarigan saat ditemui Tribunnews.com di Polres Metro Jakarta Selatan, Senin (25/7/2022).
"Karena kita semua sama di depan hukum," lanjutnya.
Ia bahkan berencana membuat petisi dengan mengerahkan sebanyak 200 pengacara untuk menjebloskan Nikita.
Indra pun mendesak agar pihak penyidik bisa berlaku adil dalam mengambil langkah hukum.
Diketahui, Indra juga sempat melaporkan Nikita atas kasus dugaan pencemaran nama baik di Polres Metro Jakarta Selatan.
"Dua ratus lawyer lebih. NM ini sudah saya laporkan selama 3 tahun (atas kasus dugaan pencemaran nama baik), ada perubahan dari tersangka menjadi saksi. Itu yang enggak bisa kita terima. Itu atas ulah siapa?" ujar Indra.
Indra juga akan membuat surat terbuka kepada Presiden dan Kapolri untuk mengusut tuntas kasus Nikita karena mantan istri Dipo Latief itu bukan aset negara.
"Kami menyampaikan kepada bapak Presiden dan Kapolri, siapapun yang ikut campur tolong diusut dan dituntaskan. Jangan bilang aset negara, dia bukan aset negara," jelas Indra.
Selain Indra Tarigan, Yafet Rissy pengacara Dito Mahendra ikut mendukung adanya petisi tersebut.
Sebab pihaknya juga menyayangkan pembatalan penahanan Nikita Mirzani dengan alasan tertentu.
"Saya selaku kuasa hukum Dito Mahendra tentu menghormati keputusan penyidik, di sisi lain banyak juga yang mempertanyakan kenapa setelah ditangkap dengan upaya yang begitu maksimal tapi dilepaskan begitu saja," pungkas Yafet Rissy.
Diberitakan sebelumnya, Nikita membantah jika dirinya memiliki bekingan agar bisa terus lolos dalam jeratan hukum.
"Nggak ada, gua kalo kebal hukum gua gak mungkin masuk penjara coy, ya kan," ucap Nikita.
Menurut Nikita, jika dia memiliki bekingan, semua musuhnya sudah dijelaskan ke penjara.
Namun hingga saat ini laporan Nikita terhadap musuh-musuhnya masih berproses.
"Lu lupa gua pernah masuk ke persidangan, kebal hukum dari mana, gua gak kebal hukum, gua enggak punya bekingan, bekingan gua itu cuma jin iprit aja satu itu, gua kalo udah pusing gua ngobrol sendiri, jawab sendiri udah."
"Kalo gua ada bekingan, semua musuh gua masukin ke penjara dengan cepat," pungkas Nikita.
Sebagai informasi, Nikita akhirnya dibebaskan setelah sempat dinyatakan resmi ditahan atas kasus kasus ITE dan pencemaran nama baik yang dilaporkan oleh Dito Mahendra.
Polresta Serang Kota memutuskan untuk tidak menahan Nikita lantaran adanya permohonan penahanan dari pihak pengacara.
"Dengan pertimbangan kemanusiaan bahwa tersangka NM, ibu NM harus mendampingi 3 orang anaknya maka penyidik Satreskrim Polresta Serang Kota mengakomodir permohonan untuk ibu NM tidak dilakukan penahanan," kata Shinto dalam jumpa pers yang disiarkan di akun Instagram Humas Polda Banten, Jumat (22/7/2022).
Setelah batal ditahan, Nikita menggelar acara syukuran dengan memotong tumpeng bersama rekan-rekannya.
"Hari ini aku mau tumpengan merayakan kegagalan para musuh-musuh memenjarakan aku," katanya di YouTube Crazy Nikmir Real, Rabu (27/7/2022).
Nikita mengaku wajib menggelar syukuran karena musuhnya disebut juga sempat menggelar tumpengan saat ia ditahan.
"Baru kalau udah kayak gini wajib tumpengan. Bukannya baru sehari gue ada di dalem (penjara), lo udah pada tumpengan," lanjut Nikita.
Dalam acara tersebut, tampak Nikita hanya mengenakan baju kaos dan celana pendek berwarna hitam.
Sembari tersenyum bahagia, Nikita mengungkapkan bahwa syukuran yang diadakannya adalah bentuk rasa syukur.
Rasa syukur ini lantaran para musuhnya gagal memenjarakannya.
Saat acara syukuran itu digelar, Nikita berharap agar para musuhnya yaitu Dito Mahendra dan Nindy Ayunda segera masuk penjara.
"Semoga nasi tumpeng ini bisa memanggil Nindy Ayunda dan Dito Mahendra ke Polres Jakarta Selatan," pintanya.
(*)