Find Us On Social Media :

Otak Brigadir J Disebut Ditemukan di Dada Hingga Kaki Kanan Tidak Lurus Lagi, Begini Prosedur Autopsi Mayat yang Biasa Dilakukan Dokter Forensik, Tulang-tulang Ini Perlu Dipotong untuk Hasil Maksimal

Kamaruddin Simanjuntak menunjukkan hasil autopsi jenazah Brigadir J.

Temuan tersebut, kata dia, membantah pernyataaan kepolisian soal peristiwa tembak menembak Brigadir J dan Bharada E.

"Kalau tembak menembak dari atas, itu dari atas tembus ke belakang dan harusnya tidak datar, harusnya kan miring kalau dari atas," lanju Kamarudin.

Kamaruddin mengatakan temuan dari hasil autopsi ulang itu telah dicatat dalam bentuk akta notaris untuk mengamankan kebenaran fakta.

"Ini dokter yang menyatakan. Jadi dokter forensik bersama-sama dengan dokter yang mewakili kita, ya Jadi mereka menceritakan ini ditembak dari belakang," katanya.

Kemudian ada juga luka tembak di leher.

Ia menduga tembakan tersebut dilesatkan dari jarak dekat.

Baca Juga: Sempat Ngamuk-ngamuk Dikerubungi Fans, Jeje Kini Justru Kepergok Lari Sendirian, Netizen Langsung Sindir Sang Artis Citayam Fashion Week: Jangan Sombong dan Arogan

"Dari arah bawah itu, tulang rahang ini ada tembakan lurus ke bibir, makanya ada sobekan di bibir," ujarnya.

Selanjut luka tembakan ketiga berda di dada kiri Brigadir J.

"Pada dada kiri ada luka tembak masuk dan ada lubang," ucapnya.

Kemudian, saat dilakukan autopsi buka dada, ditemukan jaringan plastik.

"Kemudian ditemukan plastik, ketika diangkat ada jaringan otak. Jadi otak itu ada di dada. Apakah ini standarnya forensik, saya tidak paham. Otak yang harusnya di kepala ditaruh di dada," katanya.