Find Us On Social Media :

Bantai 11 Warga Hingga Penggal Kepala Pendulang Emas, KKB Papua Sesumbar Sebut Dirinya Bukan Pembunuh, Omongan Ini Diteriakkan Sembari Bakar Bendera Merah Putih Pusaka Indonesia

KKB Papua

Gridhot.ID - Baru-baru ini publik digegerkan dengan aksi teror KKB Papua.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, sepanjang tahun 2022 ini KKB Papua memang sudah melakuakan teror hingga membunuh prajurit dan warga sekitar.

Yang terbaru bahkan KKB Papua membantai 11 warga di Nduga dan memenggal kepala pendulang emas di Yahukimo.

Kekejian mereka seakan tak mau berhenti di situ saja.

Kini OPM semakin terlihat menantang pemerintahan Indonesia dengan cara merusak bendera merah putih.

Dikutip Gridhot dari Pos Kupang, aksi memotong-motong bendera Merah Putih dilakukan kesatuan militer Kodap III Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua yang merupakan anak-anak Jenderal Kelik Kualik.

Selembar bendera Merah Putih terikat pada sebatang kayu diletakkan ke tanah. Kemudian seorang pria memotong bendera tersebut dengan menggunakan parang.

Berbaris di belakang pria pemotong bendera Merah Putih, pasukan KKB Papua dengan senjata lengkap. Jumlah mereka sekitar 10 orang.

Video pengrusakan bendera Merah Putih diunggah akun Rimba Hutan 61, Minggu 31 Juli 2022.

Baca Juga: Bantah Tuduhan Marah-marah Karena Kerumunan Orang di Citayam Fashion Week, Jeje Slebew: Ceritanya Diikuti Kuntilanak

"TPNPB-OPM membakar Merah Putih," demikian keterangan video berdurasi 2 menit 25 detik tersebut.

"Kesatuan militer TPNPB-OPM terlibat di medan tempur Tembaga Pura," kata seorang pria bertubuh tegap dan tinggi, diduga sebagai komandan kelompok itu.

"Kesatuan militer ini bergerak sampai kedaulatan di tangan Papua baru kami lepas," tambahya.

Dia meminta Pemerintah Indonesia harus tahu diri dan angkat kaki dari tanah Papua.

"NKRI harus rasa diri dan cabut dari tanah Papua. Tuntuan kedaluatan harus diakui oleh NKRI. Harus sekarang akui kedaulatan dari Sorong sampai Samarai."

Pria berperawakan sangar itu juga menepis bahwa KKB Papua bukan teroris, pembunuh dan pemerkosa.

"Bukan kami yang teroris, tukang pemerkosa, pembunuh. Merah Putih yang tukang pembunuh, perampas kekayaan alam Papua," tegasnya.

Di akhir pernyataannya, dia meneriakan yel-yel sebanyak tiga kali.

"Papua..."

Baca Juga: 'Saya Merasa Dirugikan' Belum Vaksin Booster Tapi Nekat Naik Kereta Api, Penumpang Wanita Ini Diturunkan di Stasiun Purwokerto, Warganet: Lagi-lagi Rakyat Jadi Korban

"Merdeka," jawab pasukannya.

Sejurus kemudian bendera Merah Putih yang sudah terpotong kecil-kecil dibawa untuk dibakar.

KKB Papua tidak mengakui bendera Merah Putih.

Mereka telah memiliki bendera Bintang Kejora. Dalam setiap kesempatan, mereka selalu mengibarkan bendera Bintang Kejora.

Sebelumnya, aksi pengrusakan bendera Merah Putih juga dilakukan anggota Kodap III Darakma Ndugama pimpinan Egianus Kogoya.

Dalam sebuah video yang kini viral di media sosial, mereka mencabik-cabik bendera Merah Putih sambil melontarkan pernyataan yang tidak pada tempatnya.

Tak disebutkan di tempat mana video tersebut diabadikan. Pada video itu tertulis Kodap III Nduga.

Mereka menyebut Indonesia sebagai negara kolonial kemudian menuding pemerintah merampok seluruh kekayaan yang ada di Papua.

Terlihat suasana detik-detik bendera Merah Putih hendak dibakar. Mulanya bendera kebanggaan NKRI tersebut terikat pada sebatang kayu cukup panjang.

Baca Juga: 'Semoga Kita Bertemu Lagi di Surga', Harusnya Menikah di Akhir Bulan, Pria yang 9 Bulan Menghilang Tanpa Jejak Ini Beri Petunjuk ke Tunangannya Lewat Mimpi

Kemudian kayu tersebut dimiringkan dan beberapa saat berselang seorang di antaranya membuka tali pengikat bendera tersebut. Selanjutnya, mereka merobek Merah Putih.

Beberapa di antara mereka menari-nari seakan mengejek Indonesia yang dicapnya sebagai negara kolonial.

Suasana semakin memanas. Dua pemuda tiba-tiba mengambil parang dan memotong-motong bendera Merah Putih tersebut.

Setelah itu, dibuang ke tanah dan tak lama berselang langsung dibakar.

Saat asap mengepul dari bendera merah putih yang dibakar tersebut, tetiba terdengar suara salah satu diantara mereka dengan menyebut kalimat ini.

"Kami tidak butuh ini. Yang kami butuh bukan ini. Yang kami butuh bendera Bintang Kejora," sebut pria itu disambut pekikan.

(*)