GridHot.ID - Ketua DPR AS Nancy Pelosi mengunjungi Taiwan di tengah ketengangan antara Amerika Serikat dan China.
Pelosi diketahui tiba di Taiwan pada Selasa (2/8/2022) malam.
Dilansir dari TribunJateng.com, kunjungan Pelosi ke Taiwan menuai kecaman keras dari otoritas China.
Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengatakan pada Rabu (3/8/2022) bahwa kunjungan Pelosi ke Taiwan "benar-benar lelucon".
Wang Yi juga mengecam dan memperingatkan bahwa mereka yang bermain api akan binasa.
Hal itu disampaikan Wang YI di sela-sela pertemuan dengan para menteri luar negeri ASEAN di Kamboja.
"Amerika Serikat melanggar kedaulatan China dengan dalih demokrasi," katanya.
Dalam sebuah pernyataan sebelumnya, Kementerian Luar Negeri China mengkritik Pelosi karena dengan berani melanjutkan kunjungannya.
China menyebut AS secara jahat melanggar kedaulatan China, dan secara terang-terangan terlibat dalam provokasi politik.
Baca Juga: 'Kutukan Bagi Kami', Jet Tempur MiG-21 India Mengalami Kecelakaan, Dua Pilot Meninggal Dunia
"Ini membuktikan sekali lagi bahwa beberapa politisi AS telah menjadi pengacau hubungan China-AS," kata pernyataan itu.
Kantor Urusan Taiwan China juga mengatakan dalam sebuah pernyataan terpisah pada Rabu, bahwa Beijing akan mengambil langkah-langkah hukuman pidana bagi mereka yang keras dalam mendukung kemerdekaan Taiwan.
Direktur Jenderal Departemen Pengendalian Senjata Kementerian Luar Negeri China, Fu Cong menyebut, AS akan menghadapi konsekuensi serius atas kunjungan Ketua DPR Nancy Pelosi ke Taiwan.
Pernyataan tersebut disampaikan Cong pada kantor berita Rusia TASS, Selasa (2/8).
"Tindakan AS akan menimbulkan konsekuensi negatif yang serius," tegasnya.
"Tindakan pembalasan serius akan diambil terhadap Amerika," ucapnya, seraya menambahkan bahwa situasinya sangat serius, menyangkut kedaulatan dan integritas teritorial China.
"Sejauh penyatuan Taiwan dan China dianggap, posisi kami menunjukkan bahwa kami melakukan segala kemungkinan untuk menyatukan negara secara damai, meskipun kami tidak melepaskan opsi militer. Alasannya, kita perlu kontrol yang cukup terhadap potensi separatis," kata diplomat itu.
Adapun, lebih dari 20 jet tempur China dilaporkan terbang ke zona pertahanan udara Taiwan pada Selasa (2/8).
"21 pesawat Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) memasuki ADIZ barat daya Taiwan pada 2 Agustus 2022," klaim Kementerian Pertahanan Taiwan, dalam sebuah pernyataan di Twitter, mengacu pada zona identifikasi pertahanan udara.
Dilansir dari AFP, ADIZ tidak sama dengan wilayah udara teritorial Taiwan, tetapi mencakup area yang jauh lebih besar yang tumpang tindih dengan bagian dari zona identifikasi pertahanan udara China sendiri, dan bahkan mencakup beberapa daratan.
Siaga
Dilansir dari Anadolu Agency, kunjungan Pelosi ke Taiwan membuat China siap siaga.
Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) disebut akan meluncurkan serangkaian operasi militer.
“Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) akan meluncurkan serangkaian operasi militer yang ditargetkan untuk melawan kunjungan Nancy Pelosi ke Pulau Taiwan, dan dengan tegas mempertahankan kedaulatan nasional dan integritas teritorial,” kata Kementerian Pertahanan China, dilansir Anadolu Agency.
Melansir Reuters, dalam operasi militer tersebut Komando PLA menyebut bahwa pihaknya akan mengadakan latihan gabungan dengan militer udara dan laut di kawasan selat Taiwan utara, barat daya, dan tenggara Taiwan.
PLA juga melakukan penembakan langsung jarak jauh di Selat Taiwan, serta meluncurkan uji coba rudal di laut timur Taiwan.
Mengutip dari Reuters, nantinya operasi militer itu akan dilangsungkan China hingga 7 Agustus.
Sebelum China menggelar operasi militer, pihaknya telah lebih dulu memberikan peringatan kepada AS untuk menarik mundur Pelosi dan dewan DPR AS lainnya dari Taiwan, namun peringatan tersebut diabaikan Amerika.
Bahkan, Pelosi diketahui telah mendarat di Bandara Internasional Songshan, Taipei pada Selasa (2/8) malam waktu setempat, atau sekitar pukul 21.50.
Munculnya informasi itu membuat China geram, hingga menyatakan kondisi siaga dengan menerjunkan angkatan militernya di kawasan selat Taiwan pada Selasa malam.
Menurut Kementerian Pertahanan China, Wu Qian, langkah ini dilakukan negaranya dengan tujuan untuk mempertahankan integritas teritorial dan kedaulatan nasional Taiwan yang masih masuk dalam bagian China.
Meski Taiwan telah memisahkan diri dari China, pemerintah China mengklaim bahwa Taiwan hingga saat ini masih masuk dalam wilayah provinsi di teritorialnya.
Kunjungan pejabat AS ke Taipei dikhawatirkan dapat mempengaruhi Taiwan untuk memisahkan diri dari China dan berupaya meresmikan kemerdekaan secara de facto. Alasan inilah yang membuat China melarang keras AS untuk memasuki kawasan Taiwan. (*)