Find Us On Social Media :

Pengikut Setia Ferdy Sambo, Kuat Ma'ruf Semprot Bharada E saat Datangi Putri Candrawathi di Magelang, Terkuak Brigadir J Dieksekusi saat Berlutut di Depan Jenderal

Tersangka Bripka RR dan Kuat Ma'ruf bukan orang baru dalam kehidupan Ferdy Sambo dan keluarga

Gridhot.ID - Bripka RR dan Om Kuat atau Kuat Ma'ruf bukan orang baru dalam kehidupan Irjen Ferdy Sambo dan keluarga.

Mengutip TribunJakarta.com, Kuat Ma'ruf yang sehari-hari bekerja sebagai sopir Putri Candrawathi sudah mengabdi kurang lebih 7 tahun, atau tepatnya sejak 2015 silam.

Menurut penuturan tetangga Om Kuat yang enggan disebutkan namanya, Kuat Ma'ruf sudah sejak sekitar 3 bulan lalu kembali bekerja di Jakarta, setelah sempat berhenti sejak pandemi Covid-19.

Sementara itu, Bripka RR atau Rizky Rizal lebih lama lagi mengabdi kepada Ferdy Sambo dibandingkan Kuat Ma'ruf.

Bripka RR menjadi pengikut setia Ferdy Sambo sejak sang jenderal masih bertugas di Polres Brebes.

Saat itu, Ferdy Sambo masih berpangkat Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP).

Diketahui, Ferdy Sambo pernah menjadi Kapolres Brebes pada 2013.

Saat itu Bripka RR masih tercatat menjadi anggota Satlantas Polres Brebes.

Lalu pada tahun 2021, Bripka RR ditarik ke Divpropam Polri oleh Ferdy Sambo.

Bripka RR yang status keanggotaannya organik Polres Brebes atas permintaan Ferdy Sambo di bawah kendali operasi (BKO) ke Divisi Propam Polri.

Meski Bripka RR lebih lama mengenal Sambo, rupanya Kuat Ma'ruf lebih mengetahui insiden menegangkan di Magelang.

Baca Juga: Satu-satunya Tersangka Sipil, Kuat Ma'ruf Sopir Istri Ferdy Sambo Punya Peran Ini saat Brigadir J Dihabisi, Begini Tampangnya saat Datangi Komnas HAM Bersama Ajudan Eks Kadiv Propam

Hal itu disampaikan mantan pengacara Bharada E atau Richard Eliezer, Deolipa Yumara saat menjadi narasumber di TV One pada Kamis (11/8/2022).

Deolipa menjelaskan saat Bharada E dan Bripka RR sedang berada di luar rumah, tepatnya di sekolah Taruna Nusantara guna mengantar makanan untuk anak Ferdy Sambo atas perintah Putri Candrawathi, tiba-tiba ada telepon.

Sosok yang menelepon Bhadara E tak lain adalah Putri Candrwathi.

Sambil menangis tersedu, Putri Candrawathi menanyakan keberadaan Bripka RR kepada Bharada E.

"Di Magelang itu Ricki (Bripka RR) dan Richard (Bharada E) itu diperintahkan untuk antar makanan anaknya Sambo di Taruna Nusantara," ucap Deolipa.

"Jam 5-6 sore, ditelepon lah oleh ibu Putri bilang 'Richard, itu Ricky di mana? tolong kemari' sembari nangis-nangis,"

"Richard kemudian ngasih handphone ini ke Ricky," imbuhnya.

Sesampainya di rumah, Bharada E dan Bripka RR langsung bergegas menemui Putri Candrawathi.

Namun tiba-tiba Kuat Ma'ruf menghadang, dan meminta Bharada E tak ikut campur.

"Sampai di rumah, Ricky dan Richard naik ke atas. Tapi ada yang namanya Kuat (bilang) 'udah, Richard jangan ikut campur'," ucap Deolipa.

"Karena si Richard enggak mau ikut campur, dia enggak ngerti apa yang terjadi," imbuhnya.

Baca Juga: Perayaan Anniversary di Magelang Terekam CCTV, Ferdy Sambo Murka Dengar Kepiluan Istri, Putri Candrawathi Justru Disebut Ajudan Sudah Nangis-nangis Karena Hal Ini

Kuat Ma'ruf Tahu Rencana FS Tapi Diam Saja

Kabareskrim Komjen Agus Andianto mengatakan Kuat Ma'ruf mengetahui rencana pembunuhan Brigadir J tapi ia memilih tak melaporkannya.

"KM turut membantu dan menyaksikan penembakan terhadap korban," ujar Komjen Agus dalam jumpa pers, Selasa (9/8/2022).

"Irjen Pol FS menyuruh melakukan dan menskenario peristiwa seolah-olah terjadi peristiwa tembak-menembak di rumah dinas Irjen Pol Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga," lanjutnya.

Dalam kesempatan berbeda, Komjen Agus menjelaskan Kuat Ma'ruf memberi kesempatan penembakan itu terjadi.

Sebagai informasi, Kuat Ma'ruf ikut hadir saat Bharada E diperintah Ferdy Sambo menembak Brigadir J.

"Memberi kesempatan penembakan terjadi, ikut hadir bersama Kuat, Richard saat diarahkan FS," kata Agus kepada wartawan, Rabu (10/8/2022).

"Tidak melaporkan rencana pembunuhan itu," kata dia.

Sekedar informasi, Polri sudah menetapkan KM, Bripka RR, Bharada E, dan Ferdy Sambo sebagai tersangka pembunuhan Brigadir J.

Mereka dijerat pasal pembunuhan berencana subsider pasal pembunuhan.

Komjen Agus Andrianto menyebutkan bahwa penyidik menerapkan Pasal 340 subsider Pasal 338 juncto Pasal 55 dan 56 KUHP kepada para tersangka.

Baca Juga: 4 Lembar Kertas Ungkap Detik-detik Sebelum Penembakan Brigadir J, Runtutan Peristiwa 6 Hari Jelang Eksekusi Diungkap Bharada E, Semua yang Diskenariokan Ferdy Sambo Terbongkar

FS Tawarkan Imbalan

Dikutip TribunnewsBogor.com pada tayangan Kabar Petang di tvOneNews, Kamis (11/8/2022), Deolipa membeberkan detik-detik kebringasan Sambo menghabisi nyawa Brigadir J.

Sebelum diperintah oleh Sambo untuk menembak, Bharada E menyebut dirinya sempat melihat Brigadir J berlutut di depan sang jenderal.

"Di Duren 3 itu (TKP) Yosua kelihatannya ogah naik ke atas, jadi Yosua di bawah aja, ada satu lagi, ada brimob, kemudian Ricky di atas, kemudian Yosua disuruh naik ke atas, Richard juga disuruh naik ke atas. Di atas itu sudah ada kejadian si almarhum Yosua berlutut di depan Sambo," tutur Deolipa.

Kemudian saat Brigadir J sedang berlutut, Bharada E mengaku dirinya melihat Sambo sedang memegang pistol.

"Tapi Sambo pakai sarung tangan, biasa namanya mafia kan suka pakai sarung tangan," kata dia.

Deolipa kembali menegaskan, saat Bharada E tiba di lantai atas, dirinya melihat Sambo memegang pistol, sementara Brigadir J berlutut di depannya.

"Dalam posisi itu ada perintah dari Sambo ke Richard, woi sekarang tembak woi, tembak."

"Namanya perintah ya Richard ketakutan, kalau tidak nembak mungkin dia kena tembak. Jadinya dia langsung tembak, 4-5 kali, ya mati anak orang," jelasnya.

Ia pun menyebut bahwa saat itu Bharada E tidak melihat keberadaan Putri Candrawathi ada di mana.

Baca Juga: Emosi Jenderal Setelah Terima Laporan dari Istrinya, Ferdy Sambo Ngaku Rencanakan Pembunuhan Brigadir J dengan Anak Buah, Pengakuan Bharada E soal Dugaan Pelecehan Justru Berbeda

"Secara kejiwaan mentalnya kena, kan menembak darah muncrat, jaraknya kan cuma 2 meter. Kalau lihat darah kan jiwa langsung terguncang, darah muncrat, mungkin otaknya muncrat," ujarnya.

Tak hanya itu, Deolipa juga menjelaskan skenario Sambo dan Putri beberapa hari setelah Brigadir J meninggal dunia.

"Ketika sudah mulai adem, dipanggilan Bharada E, Kuwat dan Ricky kalau tidak salah, ke rumahnya Sambo. Saya blak-blakan sekarang, di rumah Sambo ini kata Bharada E, ada Putri dan Pak Sambo," kata Deolipa.

Di sana, kata dia, Putri dan Sambo menawarkan uang dengan jumlah fantastis kepada Bharada E dan dua tersangka lainnya.

"Itu sudah beberapa hari, sudah mulai adem. Menawarkan uang kepada Kuwat. Menawarkan uang kepada Ricky juga, tapi dalam bentuk dollar," tuturnya.

Namun menurut Deolipa, uang itu hingga saat ini belum juga diserahkan oleh Sambo kepada tiga tersangka tersebut.

"Uangnya ditunjukkin, tapi dijanjikan oleh Sambo, kalau semuanya sudah beres, udah SP3 karena bela paksa, setelah beres baru uangnya satu bulan kemudian dikasih. Sebagai uang buat kamu happy happy. Tapi uang itu tidak pernah dikasih sampai sekarang, itu iming-iming namanya. Itu ceritanya kepada saya," beber Deolipa.

Deolipa pun sedikit memberikan bocoran mengapa Sambo begitu marah kepada Brigadir J.

"Orang kalau sampai begitu geram, itu kan kalap," kata dia.

"Apakah ini terkait peristiwa sensitif di Magelang?" tanya host.

"Iya lah, apalagi. Kita juga kan kalau punya pacar ditungguin orang kan marah, tapi kita nggak usah marah kan orang (masih) pacar."

"Tapi kalau istri bisa, tapi kan kita harus punya EQ tinggi untuk menjaga supaya ini aman untuk keluarga," bebernya lagi.

Menurut pengakuan Bharada E, kata dia, Sambo juga pada peristiwa itu ikut menembak.

"Saat Bharada E menembak, Sambo juga menembak, tapi dia tidak tahu Sambo menembak apa. Cuma yang dia tahu Sambo menembak dinding, untuk alibi seolah-olah terjadi tembak menembak," tandasnya.

Baca Juga: Janjikan Uang Happy-happy untuk Bharada E, Skenario Ferdy Sambo Setelah Brigadir J Tewas Terkuak, Panggil 2 Ajudan dan Sopir Putri Candrawathi Tawarkan Imbalan Dollar

(*)