Find Us On Social Media :

'Ini Mabuk Tanpa Minum', Kammarudin Simanjuntak Ungkap Alibi Ferdy Sambo Bunuh Brigadir J Konyol, Jendral Bintang 2 Ini Bingung Jawab Pertanyaan Menohok Rosiana Silalahi

Pengacara keluarga Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak menilai Ferdy Sambo hanya membuat alibi yang konyol.

Ketua Harian Kompolnas Irjen (Purn) Benny Mamoto tak bisa menyembunyikan marahnya ketika disebut ikut sebar berita bohong kasus Ferdy Sambo vs Brigadir J.

Kala itu, Jenderal Bintang 2 ini dicecar pertanyaan oleh jurnalis senior Rosiana Silalahi soal kasus pembunuhan Brigadir J yang diprakarsai Ferdy Sambo.

Ketua Kompolnas itu pun langsung kikuk ketika disinggung soal aksinya yang dulu bela mati-matian bela  Ferdy Sambo.

Tak hanya itu, Kompolnas sempat sesumbar menghakimi almarhum Brigadir J.

Seperti diketahui, Kompolnas sempat menyebut kasus kematian Brigadir J tidak memiliki kejanggalan.

Kala itu, tim Benny Mamoto itu bahkan tak menyangkal cerita Ferdy Sambo soal almarhum Brigadir J diduga melakukan pelecehan terhadap Putri Candrawathi.

Baca Juga: Bank Soal PPPK 2022, Berikut Contoh Soal Kompetensi Sosial Kultural Dilengkapi Kunci Jawaban, Honorer Usia 59 Tahun Masih Bisa Mendaftar

Belakangan baru terungkap bahwa cerita Ferdy Sambo hanya bualan belaka.

"Apakah Pak Benny kemudian sadar, Pak Benny ikut menyebarluaskan kebohongan ?" tanya Rosi dilansir TribunnewsBogor.com dari tayangan Kompas TV, Sabtu (13/8/2022).

"Saya jelaskan dulu duduk permasalahannya. Kami dengan staf datang ke Polres Jakarta Selatan. Kebetulan Kapolres selesai rilis. Kami pertanyakan ada jari yang dipotong? (katanya) tidak ada. Olah TKP dijelaskan," ungkap Benny Mamoto.

"Pak Benny (sempat) mengatakan tidak ada kejanggalan dari kasus Yoshua. Belum apa-apa Kompolnas mengatakan tidak ada kejanggalan dalam kasus ini, saat satu republik merasa ada yang janggal," ujar Rosi.

"Setelah ramainya di media, saya berusaha, karena tugas Kompolnas adalah mengklarifikasi kasus menonjol. Kami datang ke Polres," kata Benny Mamoto.