Find Us On Social Media :

Press Release Buatan Fahmi Alamsyah Disebut Hasil dari Skenario Ferdy Sambo, Sosok Ini Ngotot Minta Mantan Penasihat Kapolri Segera Diperiksa: Ini Saatnya Kapolri Bersih-bersih

Ferdy Sambo (kiri) foto Brigadir J (tengah) Fahmi Alamsyah (kanan)

Gridhot.ID - Kasus kematian Brigadir J yang menjerat Ferdy Sambo nyatanya juga menjerat puluhan polisi lainnya.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, tercatat sudah ada 35 polisi yang dinyatakan langgar kode etik dan bersikap tak profesional dalam penanganan kasus Brigadir J.

Hasil tersebut muncul setelah tim khusus memeriksa hingga 63 polisi yang diduga terjerat skenario licik Ferdy Sambo.

Namun masih ada satu nama yang menjadi sorotan terkait perannya dalam kasus Brigadir J.

Sosok tersebut adalah Fahmi Alamsyah.

Fahmi Alamsyah merupakan penasihat Ahli Kapolri Bidang Komunikasi Publik yang diduga membuat press release kasus penembakan yang 'diciptakan' Ferdy Sambo.

Fahmi dilaporkan juga sudah mengundurkan diri dari posisinya akibat namanya ikut dicatut di kasus ini.

Dikutip Gridhot dari Fotokita Grid, terkait sorotannya terhadap Fahmi Alamsyah, Rudi Kamri mengutarakan pendapatnya dalam dalam program “Opini Rudi” KAB TV bertajuk, “Fahmi Alamsyah Penyusun Press Release Terbunuhnya Brigadir Yoshua, Kenapa Dibiarkan Bebas, Pak Kapolri?” yang diunggah di akun YouTube Kanal Anak Bangsa, Jumat (12/8/2022).

“Jangan biarkan Fahmi Alamsyah melenggang bebas. Dia harus diperiksa. Jangan hanya polisi kroco-kroco, termasuk Kapolres Jakarta Selatan yang tidak tahu-menahu dan hanya mengikuti skenario Ferdy Sambo yang ditulis Fahmi Alamsyah. Masa depan mereka terancam. Karier mereka terancam. Pak Kapolri jangan diskriminatif,” urai Rudi S Kamri yang juga Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Anak Bangsa (LKAB).

Menurut Rudi, press release yang disusun Fahmi berdasarkan skenario versi Ferdy Sambo itu telah menyebabkan peyesatan terhadap Kapolri dan publik serta terjadi insinuasi (penyimpangan) dalam proses penyidikan insiden kematian Brigadir J, sehingga berlarut-larut.

“Kalau versi Choirul Huda, Penasihat Ahli Kapolri lainnya, Fahmi Alamsyah didesak dan diultimatum para Penasihat Ahli Kapolri yang lain untuk mengundurkan diri. Tapi versi Fahmi, dia secara sukarela mengundurkan diri agar tidak membebani Kapolri.

Entah mana yang benar. Monggo. Silakan kalian beradu. Yang jelas, Fahmi Alamsyah harus bertanggung jawab dengan diproses secara hukum. Apalagi dalam rapat-rapat Penasihat Ahli Kapolri, dia selalu memaksakan bahwa skenario Ferdy Sambo yang benar. Inilah saatnya Kapolri bersih-bersih, apalagi Fahmi diangkat oleh Kapolri sebelum Jenderal Listyo Sigit. Jangan ada diskriminasi,” papar Rudi.