Find Us On Social Media :

10 Pesawat Tempur Hancur dalam 1 Hari, Ukraina Pelan-pelan Gerogoti Kekuatan Rusia, Anak Buah Zelensky Sukses Serang Logistik dan Pangkalan Militer Vladimir Putin

Tangkapan Layar YouTube The Guardian Sejumlah ledakan terjadi di pangkalan militer Saky di Novofedorivka, di pantai barat Krimea pada Selasa (9/8/2022) sore. Terbaru, Rusia mulai mengalami serangan balasan Ukraina, Jumat (19/8/2022).

Pada 10 Agustus, komando selatan Ukraina mengatakan bahwa jembatan yang melintasi Dnieper di pembangkit listrik tenaga air Kakhovska tidak layak untuk digunakan oleh militer Rusia.

Kata kementerian pertahanan Inggris, berarti pasukan Rusia sekarang bisa mengirim logistik lewat dua feri ponton yang mereka bawa.

"Membawa amunisi, bahan bakar, dan peralatan berat yang cukup untuk ofensif atau bahkan operasi defensif skala besar melintasi feri ponton atau melalui udara tidak praktis jika bukan tidak mungkin," kata Institute for the Study of War dalam sebuah pernyataan.

"Pasukan Rusia di tepi barat Dnieper kemungkinan akan kehilangan kemampuan untuk mempertahankan diri dari serangan balik Ukraina yang terbatas."

Namun hingga saat ini, serangan balik belum ada yang dilakukan dalam skala besar.

Dikutip Gridhot.ID dari artikel terbitan Kompas.com, 20 Agustus 2022, sementara itu sebuah pesawat tak berawak (drone) ditembak jatuh di atas markas angkatan laut Rusia di Crimea pada Sabtu (20/8/2022).

Baca Juga: Sampai 2 Kali Ditolak DJKI Kemenkumham, Anofial Asmid Ternyata Kalah Cepat, Merek 'Gen Halilintar' Sudah Didaftarkan Lebih Dulu oleh Perusahaan Ini

"Drone itu ditembak jatuh tepat di atas markas armada di kota Sevastopol,” tulis Walikota Sevastopol Mikhail Razvojaev di Telegram.

Dia menyalahkan upaya tersebut pada pasukan Ukraina.

"(Drone) Itu jatuh di atap dan terbakar," katanya, sebagaimana dikutip dari AFP.

Razvojaev menambahkan bahwa tidak ada kerusakan besar atau korban atas kedatangan drone maupun penembakan drone tersebut.

Kehadiran drone kali ini ditengarai sebagai percobaan serangan kedua terhadap markas angkatan laut Rusia di Crime dalam waktu kurang dari sebulan.

Pada tanggal 31 Juli serangan drone di halaman markas angkatan laut Rusia di Crimea melukai lima orang dan menyebabkan pembatalan perayaan yang telah direncanakan untuk Hari Armada.

Itu juga menandai serangan terbaru yang menargetkan infrastruktur militer Rusia di Crimea, semenanjung Laut Hitam yang direbut dan dicaplok Moskwa dari Ukraina pada 2014.

Pada Sabtu, sistem pertahanan udara diaktifkan di Evpatoria di Crimea barat.

Pada hari Kamis, pasukan Rusia menembak jatuh sebuah pesawat tak berawak di dekat pangkalan udara di Sevastopol.

Pada hari Selasa, ledakan merobek pangkalan militer dan gudang amunisi di Crimea.

Pada awal Agustus, ledakan di pangkalan udara Saki menewaskan satu orang dan melukai beberapa orang lainnya.

(*)