Find Us On Social Media :

Dipanggil Bripka RR Ikut Rapat Singkat di Rumah Saguling, Bharada E Cuma Bisa Pasrah Terima Perintah Eksekusi Brigadir J, Kuasa Hukum Richard Eliezer Singgung Motif Ferdy Sambo Nekat Habisi Ajudannya

Irjen Ferdy Sambo, Brigadir J, dan Bharada E

Bharada E tidak mengetahui banyak perangai kedua bosnya itu.

Namun dalam situasi pembahasan ekesekusi Brigadir J, ia melihat Putri Candrawathi menangis.

Sedangkan Ferdy Sambo dalam keadaan marah.

"Klien saya menyampaikan bahwa waktu kejadian itu Ibu PC dalam keadaan menangis. Kemudian Bapak FS ini dalam keadaan marah. Nanti detailnya, ini kan nanti menjadi pembelaan di pengadilan," beber Ronny.

Dilansir dari tribunstyle.com, Bharada Richard Eliazer alias Bharada E hanya pasrah saat mendapat perintah Ferdy Sambo saat diminta eksekusi Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Hal itu diungkap oleh pengacara Bharada E, yakni Ronny Talapessy.

Ronny Talapessy mengatakan bahwa kliennya tak mengetahui motif sebenarnya terkait kasus pembunuhan terhadap Brigadir J.

Sebab saat keluar dari rumah Saguling, Bharada E sudah mendapat perintah dari mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo untuk mengesekusi Brigadir J di rumah dinas.

Menurut Ronny, di rumah Saguling itu rupanya ada rapat kilat di sebuah ruangan di lantai tiga.

"Klien saya (Bharada E, red) dipanggil ke dalam suatu ruangan meeting, ruangan rapat, bahwa ternyata memang sudah ada Ibu PC ini membicarakan mengenai tentang almarhum Yosua," ucap Ronny.

Bharada E mengaku menghadiri rapat dalam durasi sangat pendek.

Baca Juga: Pakai Celana Pendek dan Topi, Sosok Ini Beri Larangan ke Wartawan untuk Lakukan 1 Hal di Rumah Putri Candrawathi Usai Empunya Jadi Tersangka Pembunuh Brigadir J