Find Us On Social Media :

Tangis Dokter Forensik Pertama yang Autopsi Jasad Brigadir J, Curhat di Depan Ketua Komnas HAM Sempat Dituding Tak Profesional, Ahmad Taufan Damanik: Nama Baiknya Harus Dipulihkan

Terkait hasil autopsi kedua Brigadir J, dokter-dokter forensik ungkap curahan hati di hadapan Komnas HAM

2. 5 luka tembak masuk, 4 keluar

Ade mengatakan, berdasar pemeriksaan yang bersumber dari foto dan gambaran mikroskopik, bahwa hanya ditemukan luka tembak masuk dan luka tembak keluar di tubuh Yosua.

Jumlahnya, 5 luka tembak masuk dan 4 luka tembak keluar.

Berdasar hasil otopsi itu, tim forensik menduga Brigadir J ditembak sebanyak empat kali. Lalu, ada satu peluru yang bersarang di dekat tulang belakang tubuhnya.

"Memang dari luka-luka yang ada yaitu ada 5 luka tembak masuk dan ada 4 luka tembak keluar," terang Ade.

Ade menjelaskan, luka tembak itu mengenai beberapa bagian tubuh, di antaranya dada dan kepala.

"Memang yang fatal ada dua, yaitu di dada dan di kepala. Itu yang buat meninggal," kata dia.

3. Jari putus

Meski pihak keluarga sempat menduga ada penganiayaan terhadap Brigadir J, tim forensik memastikan bahwa luka di tubuh Yosua seluruhnya diakibatkan karena tembakan.

Terkait luka-luka lain seperti jari yang rusak, Ade menyebutkan, itu merupakan luka bekas trajektori atau lintasan anak peluru yang menyerempet jari.

Menurut Ade, ada dua jari Brigadir J yang terserempet anak peluru, yakni jari kelingking dan jari manis tangan kiri.

Baca Juga: Misteri 3 Hari Pasca Penembakan Brigadir J, Komnas HAM Cuma Menggeleng dan Kompolnas Bungkam, Mahfud MD Curigai Hal Ini: Lahirlah Bayi Tersangka