Find Us On Social Media :

Siapa Sangka Kaisar di Era Tiongkok Kuno Punya Hubungan Seks yang Rumit, Segelintir Fakta Kehidupan Ranjang Ini Bikin Tercengang, Apa Saja?

ILUSTRASI: para wanita Tiongkok Kuno

GridHot.ID - China memiliki sejarah dinasti yang panjang.

Dilasir dari Kompas.com, selama lebih dari empat milenium, terdapat 13 Dinasti yang pernah berkuasa di China. Salah satunya ialah Dinasti Sui.

Dinasti Sui berkuasa antara 581-618 M.

Selama periode kekuasaannya yang cukup singkat, Dinasti Sui berhasil membawa perubahan besar.

Konfusianisme mulai ditinggalkan dan memberi ruang bagi Taoisme serta ajaran Buddha untuk berkembang.

Di bawah Kaisar Wen dan putranya, Yang, tentara kekaisaran diperkuat hingga menjadi yang terbesar di dunia kala itu.

Selain itu, Tembok Besar China diperluas dan Grand Canal (Terusan Besar China) selesai dibangun.

Namun demikian, dilansir dari Intisari Online, pada masa Dinasti Sui, beberapa kaisar percaya bahwa mereka bisa mendapatkan keabadian dari berhubungan badan dengan sebanyak mungkin wanita tanpa ejakulasi.

Salah satunya yakni Kaisar Wu yang menghabiskan hidupnya untuk ini.

Ternyata tak hanya itu, Tiongkok Kuno menyimpan sisi-sisi kehidupan yang mungkin jarang diketahui dan terdengar tak biasa jika dibandingkan dengan dunia dewasa ini.

Berikut beberapa fakta umum dari kehidupan ranjang zaman dinasti Tiongkok kuno.

Baca Juga: Yang Dikasih Polisi iPhone 13 Pro Max Gray, 2 Telepon Genggam Brigadir J Dipertanyakan Komisionar Komnas HAM: HP Yosua Tidak Model Begini, Itu Samsung Terus HP China

1. Biasa Meminjamkan Istri

Sudah biasa bagi pria lokal untuk meminjamkan istri mereka kepada pengunjung dan pelancong.

Mereka menganggap para pelancong sebagai dewa dan sangat menghormati mereka.

Mereka sangat percaya bahwa jika mereka membiarkan pelancong tidur dengan istri mereka, itu akan membawa darah baru ke keluarga dan itu adalah tanda masa depan yang lebih baik.

2. Kaisar Punya Jadwal Berhubungan Badan yang Rumit

Kaisar di Tiongkok kuno memiliki jadwal yang sangat kompleks.

Hal itu disebabkan untuk mengelola petualangan seks mereka yang konstan dengan ribuan wanita atau selir.

Kaisar Sui Yang To memiliki, satu ratu utama, dua wakil ratu, enam permaisuri, 72 nyonya, dan 3.000 gadis istana.

3. Rumah Bordil dan Prostitusi di Tiongkok kuno

Rumah bordil di Tiongkok kuno benar-benar legal dan terdaftar secara resmi sebagai bisnis pembayar pajak.

Pada abad ke-14, baik pelacur maupun klien adalah anggota masyarakat yang dihormati dan tidak ada stigma sosial di sekitarnya.

Baca Juga: 1000 Rudal Jarak Jauh Saudara Tua Indonesia Ancam China dan Korea Utara, Ini Alasan Jepang Perkokoh Pertahanan Negaranya

Pelacur laki-laki dan perempuan dapat melakukan bisnis mereka dengan bebas.

Para bangsawan bahkan punya tempat tidur mereka sendiri yang dibuat khusus untuk saudara laki-laki.

Shan-Yin, salah satu putri Dinasti Sung memiliki tempat tidur pribadinya di sebuah rumah bordil.

Kamar tersebut punya kapasitas untuk menampung hingga tiga puluh pria untuk menyenangkannya. (*)