Find Us On Social Media :

Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Sosok Penting di Hidup Gus Dur Ini Meninggal Dunia, Karyanya Menggelegar Sempat Buat Orde Baru Ketar-ketir

Wimar Witoelar

Gridhot.ID - Innalillahi wa innailaihi rojiun, tokoh penting di Indonesia ini memang sudah lama tiada.

Namun namanya masih terus dikenang berkat karyanya di dunia hiburan dan politik Tanah air.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com sosoknya adalah Wimar Witoelar.

Wimar Witolear merupakan juru bicara Presiden ke-4 RI, Abdurrahman Wahid alias Gusdur.

Wimar dikabarkan meninggal dunia pada Rabu, 19 Mei 2021 lalu.

Sebelumnya dikutip Gridhot dari Tribunnews, Rabu (12/5/2021) lalu, Wimar dalam kondisi kritis dan dirawat di ruang unit perawatan intensif (ICU) di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta.

Direktur Utama Biro Konsultan InterMatrix Communication (IMX), Erna Indriana mengatakan, Wimar tutup usia sekitar pukul 09.00 WIB.

"WW (Wimar Witoelar) sudah pergi menghadap Tuhan YME dengan tenang pukul 09.00 pagi ini," ujar Erna kepada Tribun Network, Rabu (19/5/2021).

Menurut informasi dari Erna, rencananya jenazah Wimar akan dimakamkan di TPU Tanah Kusir.

Namun dirinya belum dapat memastikan mengenai waktu pemakaman.

Sosok Wimar Witoelar

Baca Juga: Sebut Berkas Perkara Pembunuhan Brigadir J Hampir Lengkap, Tersangka Pembunuhan Brigadir J Segera Diadili, Ini Alasan Kapolri Ajak Kompolnas Ikuti Rekonstruksi Kasus

Selain dikenal sebagai mantan Jubir Kepresidenan, Wimar sering menjadi pembicara di berbagai forum mengenai politik dan ekonomi.

Ia juga sering menulis artikel untuk sejumlah media lokal maupun internasional seperti Business Week, News week, Australian Financial Review.

Dikutip dari PerspektifBaru.com, Rabu (19/5/2021), Wimar Witoelar pernah menjadi pembawa acara pada program bincang-bincang politik televisi "Perspektif" tahun 1994.

Bahkan program tersebut sukses hingga memiliki banyak penggemar.

Dikenal karena penyampaiannya yang langsung, wawasan yang jernih, dan kecerdasannya yang lembut, "Perspektif" dikenal sebagai oase dalam kesedihan tekanan politik pada masa itu.

Namun, program tersebut akhirnya dilarang tayang, karena rezim Suharto risih.

Pada tahun 1995 Perspektif dilarang karena isinya merugikan pemerintahan Orde Baru Soeharto.

Tak lama sekira satu bulan setelah itu, "Perspektif" kembali hadir meski hanya muncul di radio dan surat kabar Indonesia.

Wimar kemudian meluncurkan pertunjukan panggung Perspektif Live yang menarik penonton dari kota ke kota.

Kehadiran program tersebut dapat ditemui di radio mingguan bertopik pertanyaan politik terkini atau mendasar.

Laki-laki kelahiran Padalarang, Jawa Barat pada 14 Juli 1945 ini lantas melebarkan sayapnya dengan membuat sebuah yayasan yang diberi nama Yayasan Perspektif Baru (YPB), 26 Januari 1996.

Baca Juga: Lowongan Kerja Lulusan D3 Semua Jurusan, Universitas Pertamina Buka Kesempatan Emas di Posisi Ini, Simak Syarat dan Cara Mendaftarnya

Sementara, YPB mendapat dukungan dari Konrad Adenauer Stiftung (KAS), sebuah institusi Jerman, dalam memproduksi program-programnya, 2002.

Anggotanya adalah praktisi komunikasi dan humas, bidang perhatian utama Perspektif Baru.

YPB merupakan organisasi nonprofit yang bergerak di bidang pendidikan publik dengan misi memberikan informasi yang berimbang.

Meskipun terdapat program publikasi dan informasi yang melimpah, YPB menemukan bahwa masyarakat masih mengalami ketimpangan informasi, terutama di perdesaan.

Sehingga, YPB berupaya menyediakan dan mendistribusikan informasi tentang isu-isu dalam format yang enak dicerna dan dipahami.

Selain talk show, YPB juga mengadakan seminar, diskusi, dan pelatihan jurnalis tentang pemilu untuk memastikan pemilih dapat menggunakan hak pilihnya.

Tak hanya itu, YPB juga memberikan bantuan teknis kepada beberapa LSM dan aktivis sosial dalam pelatihan keterampilan di bidang komunikasi.

Hal ini dilakukan untuk memperdalam peran "Perspektif Baru" dalam membangun demokrasi Indonesia.

Selama beberapa tahun, YPB telah berkembang dengan sebuah konsep talk show berdurasi 30 menit.

Program ini disiarkan setiap minggu di banyak stasiun radio Indonesia.

Topik wawancara berkisar dari demokrasi, ekonomi, kesehatan, masalah hukum dan masalah sosial lainnya.

Baca Juga: Suaranya Bergetar Saat Kisahkan Video Klip Lagunya yang Viral Harus Diturunkan, Abah Lala Ceritakan Perjuangan 'Ojo Dibandingke' Saat Awal Kemunculan: Beberapa Kali Gagal

Perspektif Baru berupaya menghadirkan pandangan masyarakat awam dan sudut pandangnya terhadap berbagai persoalan.

Perspektif mewakili orang yang mencari demokrasi tapi tidak selalu ingin berdemonstrasi, orang yang ingin kaya tapi menolak korupsi.

Tak hanya talk show, program ini juga memiliki kelengkapan transkripsi, yakni dapat ditemui pada website www.perspektifbaru.com.

Tak hanya itu, transkrip juga diterbitkan di 12 surat kabar skala lokal maupun nasional.

Bahkan sempat diterbitkan dalam bentuk buku.

Buku tersebut yaitu 'Stealing Clarity from Ambiguity' pada tahun 1998 dan 'Perspektif Baru Menyebarkan Sayapnya' pada tahun 2005.

"Perspektif Baru" juga ditayangkan di SCTV tahun 1994.

Acara ini juga dipandu oleh Wimar Witoelar.

Dalam program ini, Wimar mewawancarai tamu yang berbeda setiap minggunya.

Umumnya, orang-orang yang diwawancarai berasal dari kalangan rakyat biasa, namun mampu mengungkapkan pandangan yang jelas dan pengalaman yang menarik.

(*)