Find Us On Social Media :

Namanya Minta Dirahasiakan, Pejabat AS Beri Bocoran Rusia Bakal Rekrut Penjahat di Ukraina Jadi Pasukan Perang: Dengan Imbalan Pengampunan dan Kompennsasi Finansial

Ilustrasi presiden Rusia Vladimir Putin.

Akan tetapi, pejabat militer Barat dan pemerintah Kyiv mengatakan jumlahnya mencapai ribuan.

Peningkatan tersebut termasuk peningkatan 137.000 personel tempur menjadi 1,15 juta.

Menurut keputusan yang diterbitkan di portal legislatif pemerintah, kebijakan tersebut mulai berlaku pada 1 Januari.

Terakhir kali Putin menetapkan jumlah tentara Rusia adalah pada November 2017, ketika jumlah personel tempur ditetapkan 1,01 juta dari total angkatan bersenjata, termasuk non-kombatan, sebanyak 1,9 juta.

Dikutip Gridhot.ID dari artikel terbitan Kompas.com, 2 September 2022, diberitakan sebelumnya serangan Rusia ke Ukraina memasuki hari ke-190 pada Kamis (1/9/2022).

Ini terhitung sejak Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan invasi Rusia ke Ukraina yang disebutnya sebagai operasi militer khusus pada 24 Februari.

Pada perang Rusia-Ukraina hari kemarin, beberapa hal baru masih terjadi "mewarnai" perseteruan kedua negara.

Di medan perang, serangan dilaporkan terjadi di Kota Energodar yang merusak taman kanak-kanak dan Rumah Kebudayaan.

Baca Juga: Pangkatnya Kombes, Karier Eks Kapolresta Bandara Soekarno-Hatta Hancur Dipecat dari Polri, Ini Sosoknya yang Terbukti Terima Uang Haram Rp 7,3 Miliar

Sementara di luar medan perang, IAEA menyatakan akan tetap tinggal di PLTN Zaporizhzhia untuk memastikan keamanan situs tersebut.

IAEA akan menetap di PLTN Zaporizhzhia

Sebuah tim beranggotakan 14 inspektur nuklir PBB mengunjungi pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia yang diduduki Rusia di Ukraina selatan.