Find Us On Social Media :

Rela Jauh-jauh Datang ke Daerah, Salah Satu Kapolda yang Terseret Kasus Ferdy Sambo Diam-diam Temui Kamaruddin Simanjuntak, Petinggi Polisi Sampaikan Hal Ini hingga Buat Pengacara Brigadir J Membisu

Mabes Polri Terima Informasi Keterlibatan 3 Kapolda dalam Kasus Ferdy Sambo

GridHot.ID - Kasus pembunuhan berencana yang dilakukan oleh Ferdy Sambo menyeret banyak nama anggota kepolisian.

Bahkan banyak anggota polisi yang kini dipecat dari jabatannya.

Seperti dilansir dari Tribunnews, terkuak tiga nama Kapolda diduga terlibat dalam kasus Ferdy Sambo.

Mabes Polri mengakui jika tim khusus (Timsus) mendapat informasi mengenai keterlibatan tiga kapolda dalam kasus pembunuhan Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat.

Tiga nama Kapolda disebut-sebut terlibat menyokong skenario Ferdy Sambo dalam kasus pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

Tiga Kapolda itu adalah Kapolda Metro Jaya, Kapolda Sumatera Utara, dan Kapolda Jawa Timur.

Terungkap satu dari tiga Kapolda yang dikabarkan terseret kasus Ferdy Sambo menemui Kamaruddin Simanjuntak pada tanggal 18 Juli 2022 lalu.

Pertemuan itu setelah tim keluarga Brigadir J melaporkan peristiwa ke Mabes Polri karena menemukan banyak kejanggalan-kejanggalan.

Tim kuasa hukum keluarga Brigadir Yosua Hutabarat, Martin Lukas Simanjuntak mengungkapkan Kapolda yang menemui Kamaruddin Simanjuntak datang dari daerah.

Ia rela jauh-jauh datang dari daerah menemui pengacara Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak.

 Baca Juga: Terjerat Pusara Kasus Ferdy Sambo, Kombes Agus Nurpatria Bakal Jalani Sidang Kode Etik dengan 14 Saksi, Eks Kaden A Ropaminal Divpropam Polri Ternyata Bertugas Lakukan Ini

Dalam pertemuan itu, kata Martin, Kapolda tersebut meminta Kamaruddin untuk colling down atau jangan terlalu keras.

"Justru salah satu dari mereka itu di tanggal 18 seingat saya ya menemui abang kita (Kamaruddin Simanjuntak). Hanya ingin silaturahmi. Agar colling down, jangan terlalu keras. Ketemu di Jakarta, datang dari daerah. Bukan dari Jakarta," kata Martin dikutip Tribunmedan.com dari tayangan YouTube TVOnenews, Selasa (6/9/2022) malam.

Martin menjelaskan keterangan-keterangan Kamaruddin Simanjuntak yang terlalu tajam membuat diduga barisan Ferdy Sambo panas.

"Saat itu kita lapor tanggal 18, ditemui media. Kita jabarkan tajam sekali, tak ada tembak menembak, ini pembunuhan berencana. Beliau (Kapolda) datang menemui abang kita, minta jangan terlalu keras.

Yang hebatnya Bang kamaruddin, yasudah saya gak bicara, tapi yang bicara kami," ujar Martin sembari tak inigin membeberkan identitas Kapolda tersebut.

Kendati demikian, Martin kecewa bila tiga Kapolda ini terlibat dalam menyokong skenario Ferdy Sambo dalam kasus pembunuhan berencana.

"Kalau ini benar, jujur saya kecewa. Berarti beliau ini bagian dari sini (Ferdy Sambo),"ujarnya.

Tiga Kapolda Disorot Diduga Ikut Mendukung Skenario Ferdy Sambo

Saat ini ada tiga Kapolda yang jadi sorotan karena diduga terlibat menyokong skenario Ferdy Sambo dalam kasus pembunuhan Brigadir J.

Tiga Kapolda itu adalah Kapolda Metro Jaya, Kapolda Sumatera Utara, dan Kapolda Jawa Timur.

Soal tiga Kapolda yang jadi sorotan ini, Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo di menyebut Timsus dan Itsus sudah mendengarnya.

 Baca Juga: 'Dulu Sangat Bersahaja' Video Lawas Ferdy Sambo Asyik Goyang dan Nyanyikan Lagu Koes Plus Jadi Sorotan, Sisi Lain Suami Putri Candrawathi Diungkap Sosok Ini

"Timsus nanti akan mendalami apabila memang ada keterkaitan terkait masalah kasus Irjen FS," ujarnya.

Dia menyebut Itsus (Inspektorat khusus) akan didalami informasi itu, tapi dia belum mengungkap kapan dilaksanakan.

"Tim sidik saat ini fokus terkait menyangkut masalah penuntasan 5 berkas perkara yang sudah di P-19 oleh JPU (jaksa penuntut umum)," ungkapnya.

Pada kasus pembunuhan Brigadir Yosua, awalnya diungkap sebagai tembak menembak, yang diawali terjadinya pelecehan.

Belakangan terungkap bahwa skenario tembak menembak itu tidak ada, yang terjadi justru penembakan searah kepada Brigadir Yosua, hingga akhirnya tewas.

Soal pelecehan yang awalnya disebut terjadi di Duren Tiga, belakangan pun terungkap hal itu tidak terjadi.

Kini setelah laporan dugaan pelecehan di duren tiga dihentikan, muncul lagi klaim bahwa pelecehan terjadi di Magelang, Jawa Tengah.

Hal ini sangat mencuat ketika Komnas HAM mengeluarkan rekomendasinya.

(*)