Find Us On Social Media :

Minta 13 Prajurit yang Aniaya Warga hingga Tewas Tanggung Jawab, Maruli Simanjuntak Ternyata Menantu Orang Penting di Indonesia, Ini Biodata Lengkap Sang Pangkostrad

Pangkostrad Letjen Maruli Simanjuntak ketika berkunjung ke Markas Batalyon Infanteri (Yonif) Raider 323/13/1 Kostrad, Banjar, Jawa Barat. Rabu (23/03/2022).

- Dan Grup A Paspampres (2014-2016)

- Danrem 074/Warastratama (2016-2017)

- Wadanpaspampres (2017-2018)

- Kasdam IV/Diponegoro (2018-2018)

- Komandan Paspampres (2018-2020)

- Pangdam IX/Udayana (2020).

- Pangkostrad (2022).

Baca Juga: Jasad Suaminya Ditemukan di Bangkai Pesawat 14 Meter Kedalaman Selat, Istri Kopilot G-36 Bonanza TNI AL Unggah Postingan Memilukan: Hingga Raga Ini Tak Lagi Bernyawa

Penganiayaan tewaskan satu orang

Sebelumnya diberitakan oleh Kompas.com, AWP (32), seorang warga sipil asal Temanggung, Jawa Tengah tewas diduga dianiaya oknum anggota TNI di Markas Komando Batalyon Infanteri Mekanis Raider 411/Pandawa di Salatiga, Kamis (1/9/2022).

Ia meninggal di RST Salatiga dengan kondisi penuh luka diduga karena dianiaya.

Kejadian tersebut berawal saat anggota Bataltyon Infanteri Mekanis Raider 411/Pandawa berinisial Pratu RW mengendarai motor dan membonceng istri yang hamil 6 bulan pada Kamis (1/9/2022), sekitar pukul 13.40 WIB.

Mereka pun melintas di Jalan Diponegoro hendak menuju pasar buah di Jalan Taman Pahlawan, Kota Salatiga.

Di tengah perjalanan, motor Pratu RW disenggol mobil pikap yang berpenumpang lima pemuda yakni AA (20) warga Magelang, Y (22), AS (23), AF (22), dan AWP (32), warga Temanggung. Mobil tersebut melaju ke arah Pasar Blauran dan Pratu RW yang membonceng mengikuti dari belakang.

Saat di depan Masjid Pasar Blauran, Pratu RW terlibat cekcok dengan lima pemuda tersebut. Mereka kemudian mengajak Pratu RW berkelahi.

Istri Pratu RW yang panik kemudian melaporkan peristiwa tersebut ke grup WhatsApp satu angkatan suaminya untuk minta bantuan.

Tak lama bantuan pun datang. Lima pemuda tersebut kemudian diamankan di Pasar Sapi Salatiga dan dibawa ke Markas Komando Batalyon Infanteri Mekanis Raider 411/Pandawa.

Aksi balasan pengeroyokan terjadi hingga menyebabkan satu orang tewas

(*)