Gridhot.ID - Presiden Jokowi membuat pernyataan mengejutkan.
Dirinya diketahui tergiur dengan potongan harga yang diberikan Rusia jika Indonesia membeli minyak mentah dari mereka.
Dikutip Gridhot dari Tribun Bisnis, Jokowi mempertimbangkan hal ini karena harga minyak mentah sedang meroket tinggi.
Jika Indonesia jadi membeli minyak mentah Rusia, maka tekanan fiskal akibat kenaikan biaya energi bisa diimbangi.
Namun terlalu banyak resiko yang harus dihadapi Indonesia jika nantinya benar-benar akan membeli minyak dari Rusia.
“Memang lebih murah 30 persen, (sebelumnya) Pertamina kan sudah mencoba, tapi apa yang terjadi? ada di cegat oleh kapal Green Peace, belum lagi nanti sanksi AS seperti yang diterapkan AS ke India. Ini semua harus dihitung,” kata Fahmy Radhi, pengamat energi Universitas Gadjah Mada kepada Kompas.com, Rabu (24/6/2022).
Hingga kini pemerintah masih mempertimbangkan berbagai opsi untuk memenuhi kebutuhan energi masyarakat Indonesia.
Jika memang minyak mentah dari Rusia memiliki harga yang murah, bisakah harga BBM di Indonesia turun nantinya?
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, anggota Komite Badan Pengatur Hilir (BPH) Migas Saleh Abdurrahman mengatakan, jika harga crude atau minyak mentah mengalami penurunan, maka akan berdampak pada penurunan harga Jenis BBM Umum (JBU)/ BBM nonsubsidi.
Adapun beberapa BBM yang tergolong JBU seperti, Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite, Pertamina Dex, Shell V-Power, Shell Super, BP 92, Revvo 92, serta beberapa BBM dengan Research Octane Number atau RON 95.
“Kalau harga crude turun, harga JBU bisa turun, JBU jenis BBM umum ya,” kata Saleh saat dihubungi Kompas.com, Selasa (13/9/2022).
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mempertimbangkan untuk membeli minyak mentah asal Rusia.
Pertimbangan ini diambil karena Moskow menawarkan diskon besar-besaran, dimana harganya jauh lebih murah dibandingkan harga di pasar minyak international.
"Semua opsi selalu kami pantau. Kalau ada negara dan mereka memberikan harga yang lebih baik, tentu saja. Ada kewajiban bagi pemerintah untuk mencari berbagai sumber untuk memenuhi kebutuhan energi rakyatnya," kata Presiden Joko Widodo kepada Financial Times, Senin (12/9/2022).
Menurut Saleh, penurunan dan kenaikan harga BBM ditentukan berdasarkan formula harga yang telah ditetapkan.
Adapun komposisi penentu harga BBM mencakup harga minyak mentah dan juga nilai tukar rupiah. Terakhir dengan opsi pembelian minyak mentah Rusia, Saleh mengungkapkan bahwa itu merupakan aksi korporasi dari badan usaha.
Dia bilang, tentunya badan usaha akan mencari harga minyak mentah yang termurah.
“Belum tahu karena itu kan aksi korporasi badan usaha, cari harga crude yang paling murah,” lanjut dia.
(*)