Find Us On Social Media :

Detik-detik Paha dan Kemaluan Putri Candrawathi Dipegang Brigadir J Disebutkan di SP3 Laporan, Sosok Ini Ungkap Teriakan Istri Ferdy Sambo yang Berulang: Tolong... Tolong...

Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo saat hadiri kegiatan rekontruksi adegan pembunuhan Brigadir J.

Baca Juga: 'Udah Pegang Kekuasaan', Stres Disebut Bikin Ferdy Sambo Makin Kurus hingga Tatapannya Kosong, Ahmad Sahroni Bongkar Perubahan Sikap Suami Putri Candrawathi Usai Naik Pangkat

Katanya, Pak Hendra datang untuk menceritakan kronologi kematian Brigadir Yosua, untuk diketahui pada Senin (11/7/2022) magrib Tribun Jambi masih berada di rumah duka.

Tribun tiba di sana menjelang sore meski telah telat menyaksikan pemakaman Brigadir Yosua dan di sana sudah ramai polisi termasuk sejumlah petinggi kepolisian tampak di sana.

Saat kami akan bertolak kembali ke Jambi, di jalan utama di samping Masjid Fathul Qarib ada satu mobil bus polisi dan satu unit mobil polisi lainnya.

Dus sekitar setengah jam setelah kami tancap gas itulah ternyata banyak polisi yang meriung di rumah duka.

Satu di antaranya Brigjen Hendra Kurniawan yang menjelaskan kronologi kematian Yosua.

"Ada orang Mabes datang ke sini," begitu pesan dari keluarga Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat.

Di tengah suasana duka yang telah menyelimuti keluarga Brigadir J, sejumlah polisi masuk ke rumah Samuel Hutabarat.

Momen tersebut juga nampa dalam sejumlah video yang sempat diunggah di media sosial beberapa waktu lalu.

Tapi menurut Samuel, tidak ada ratusan polisi yang mengepung rumahnya dan ia membantah kabar itu.

Kecuali, ada saling bantah antara dia dan Pak Hendra.

"Cerita pak Hendra katanya anak saya masuk ke kamar ibu Putri (istri Ferdy Sambo) dan todongkan senjata, meraba-raba, Ibu Putri menjerit," kata Samuel saat menceritakan kejadian Senin malam.

Baca Juga: Sah Berpaling dari Ferdy Sambo, Bripka RR Akui Tak Tahu Menahu soal Pelecehan Seksual Putri Candrawathi, Sang Tersangka Justru Soroti Adegan Naik Turun Brigadir J

Hingga akhirnya cerita sampai adegan baku tembak antara Brigadir Yosua dan Barada E.

Lalu, Samuel pun menyanggah.

Mulai dari soal tembakan meleset dari jarak dekat dan cara almarhum Brigadir Polisi Nofriansyah Yosua Hutabarat memegang senjata.

"Saya sanggah, tembakan anak meleset. Saya awam, tapi saya rasa lebih enak menembak menggunakan dua tangan. Dari tujuh tidak ada yang tepat, kalaupun E pun mengelak, jarak berapa?" sanggah Samuel.

(*)