Find Us On Social Media :

Minta Maaf ke Orang Tua Brigadir J Secara Langsung, Ferdy Sambo Justru Melotot dan Tinggikan Suara Saat Berbicara dengan Rosti Simanjuntak

Ekspresi terdakwa kasus pembunuhan Brigadir J, Ferdy Sambo saat ibu Brigadir J, Rosti Simanjuntak memasuki ruang sidang PN Jaksel dalam kasus pembunuhan Brigadir J, Selasa (1/11/2022).

GridHot.ID - Ferdy Sambo akhirnya bertemu dengan orangtua Brigadir J alias Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat.

Ferdy Sambo, terlihat beberapa kali menundukkan pandangannya saat ibu Brigadir J, Rosti Simanjuntak, memasuki ruang persidangan.

Rosti Simanjuntak masuk ke ruang sidang Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan pukul 10.13 WIB, Selasa (1/11/2022).

Saat itu, Ferdy Sambo sudah duduk di samping kuasa hukumnya di dalam ruang sidang.

Diketahui dari Kompas,com, Rosti kemudian masuk bersama suaminya, Samuel Hutabarat.

Mereka berdua bersama 10 orang lainnya akan bersaksi dalam sidang pembunuhan Brigadir J dengan terdakwa Ferdy Sambo

Pada Selasa (1/11/2022), sidang Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi kembali digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Dalam kesempatan ini, jaksa penuntut umum menghadirkan 12 orang saksi dari pihak keluarga mendiang Brigadir J.

Sidang ini menjadi pertemuan pertama orang tua Brigadir J dengan mantan atasan sekaligus otak pembunuhan putra mereka, Brigadir J, yaitu Ferdy Sambo beserta Putri Candrawathi.

Dilansir dari Tribunnews.com, Selasa (1/11/2022), dari 12 saksi yang akan hadir di antaranya ibu Brigadir J, Rosti Simanjutak, ayah Brigadir J, Samuel Hutabarat, dan adik Brigadir J, Mahareza Rizky Hutabarat.

Kemudian, kekasih Brigadir J, Vera Simanjuntak, kakak Brigadir J, Yuni Artika Hutabarat, dan adik Brigadir J, Devianita Hutabarat.

 Baca Juga: Disorot Gara-gara Bersuara Lantang di Sidang Putri Candrawathi, JPU Wanita Viral Gara-gara Tenteng Tas Mewah Saat Tangani Perkara Istri Ferdy Sambo, Kejagung Ungkap Hal Ini

Selain itu, tante-tante dari Brigadir J dan pengacara keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak juga hadir.

Sementara dilansir dari Grid.id, dalam agenda sidang kali ini, untuk pertama kalinya Ferdy Sambo meminta maaf di depan orang tua Brigadir J.

Hal tersebut dia katakan langsung di depan ibu dan ayah Briagadir J, yaitu Rosti Simanjuntak dan Samuel Hutabarat dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (1/11/2022).

Awalnya, Ferdy Sambo mengungkapkan penyesalannya karena telah membunuh Brigadir J.

Dia juga sempat memohon maaf kepada kedua orangtua Brigadir J dan menyesali perbuatannya tersebut.

"Bapak dan Ibu, saya sangat memahami perasaan Ibu."

"Dan saya mohon maaf atas apa yang terjadi," kata Sambo seperti dikutip dari Kompas.com, Selasa (1/11/2022).

Namun, setelah meminta maaf, intonasi bicara Ferdy Sambo justru meninggi.

Raut wajah suami Putri Candrawathi ini pun terlihat sangat marah.

Ia bahkan sampai melotot ke arah orang tua Brigadir J.

Mantan Kadiv Propam Polri ini menyebut bahwa apa yang dilakukannya adalah akibat dari perbuatan Brigadir J pada Putri Candrawathi.

 Baca Juga: ART Ferdy Sambo Terancam 9 Tahun Dipenjara Gara-gara Berbelit-belit dan Tak Masuk Akal, Pakar Hukum Sebut Susi Dijejali Skenario: Ada Catatan dalam Pikirannya yang Harus Disampaikan

Dalam hal ini, yang dimaksud Sambo adalah soal pelecehan seksual yang disebutkan dilakukan oleh Brigadir J kepada Putri.

"Saya sangat menyesal, saat itu saya tidak mampu mengontrol emosi."

"Di awal lewat persidangan ini saya ingin menyampaikan bahwa peristiwa yang terjadi adalah akibat dari kemarahan saya atas perbuatan anak bapak ke istri saya!" ujar Sambo tegas.

Meski pihak kepolisian sendiri pernah menyebut bahwa peristiwa pelecehan yang diklaim Putri sebenarnya tak pernah terjadi, Sambo sendiri tetap bersikeras bahwa Brigadir J melakukan perbuatan keji tersebut.

Bahkan, ia berani menantang untuk membuktikannya di persidangan.

"Itu yang saya ingin sampaikan dan kita akan buktikan di persidangan," ujarnya.

Meski demikian, Sambo menyadari bahwa perbuatannya membunuh Brigadir J tetap salah.

Ia pun mengaku sudah memohon ampun kepada Tuhan atas perbuatannya yang telah menghilangkan nyawa orang lain.

"Saya yakin saya berbuat salah dan saya bertanggung jawab atas apa yang saya lakukan."

"Saya juga sudah meminta ampun terhadap Tuhan," tutur Sambo.

(*)