Find Us On Social Media :

Nadi di Leher Sama Tangan Sudah Tak Ada, Petugas Ambulans yang Bawa Jasad Brigadir J Curiga: Saya Jalan Tapi Diikutin Anggota

Kolase foto hakim dan saksi sopir ambulans yang bawa jenazah Brigadir J setelah ditembak dalam sidang di PN Jakarta Selatan

"Oh iya iya mitra kepolisian Jakarta Timur, ya sudah Mas minta tolong langsung dibantu," kata dia menirukan suara anggota di rumah Ferdy Sambo.

Untuk memasukkan jasad ke kantong jenazah, Ahmad Syahrul Ramadhan dibantu oleh beberapa orang yang ada di TKP.

Saat itu, ia mengaku memegang kedua tangan jasad Brigadi J.

Namun ketika hendak dimasukkan, rupanya ukuran kantong jenazah tidak sesuai dengan panjang kaki Brigadir J.

Ahmad Syahrul Ramadhan lantas berinisiasi melipat kaki Brigadir J agar bisa masuk ke kantong jenazah.

"Karena kakinya terlalu panjang, gak muat di kantong jenazah yang biasa saya, saya lepit sedikit kakinya Yang Mulia biar bisa masuk ke kantong jenazah. Baru saya lepit sedikit, sudah masuk ke kantong, saya resleting," jelasnya.

Setelah itu, ia pun kemudian membawa kantong jenazah itu untuk dimasukkan ke dalam ambulans dengan menggunakan tandu dan dibantu anggota yang ada di sana.

Dilansir dari tribunnewsmaker.com, sopir ambulans pembawa jenazah Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, Ahmad Syahrul, memberikan kesaksian.

Ahmad Syahrul menjadi saksi dalam sidang yang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (7/11/2022) kemarin.

Ada sejumlah kejanggalan dari kematian Brigadir J yang dirasakan oleh Ahmad Syahrul.

Kesaksian Ahmad menjadi penting karena ia mengetahui detik-detik Brigadir J dibawa ke rumah sakit dalam keadaan sudah tak bernyawa.

Baca Juga: Dicecar JPU, Kadir ART Ferdy Sambo Bongkar Caranya Bersihkan Darah Brigadir J: Saya Bersihin Menggunakan Serokan Kayu