Find Us On Social Media :

Filep Karma Sosok Penting KKB Papua Diantar Ribuan Warga ke Makam, Jubir ULMWP Beri Penghormatan Terakhir Sambil Lantang Sebut Indonesia Bukan Rumah Menjanjikan

Pemakaman Filep Karma, sosok penting di KKB Papua dihadiri ribuan simpatisan.

Gridhot.ID - Sosok penting di KKB Papua, Filep Karma baru saja meninggal dunia.

KKB Papua berduka kehilangan salah satu sosok yang menjadi panutan mereka.

Filep Karma sosok penting di KKB Papua ini dikabarkan meninggal dunia akibat kecelakaan saat menyelam untuk mencari ikan di laut.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, jenazah dimakamkan pada Rabu, 2 November 2022.

Ribuan simpatisan dan warga nampak mengantarkan Filep Karma ke tempat peristirahatan terakhirnya.

Polisi pun ikut menerjunkan hingga 250 personel untuk melakukan penjagaan di pemakaman tersebut.

Dalam pemakaman tersebut, United Liberation Movement for West Papua ( ULMWP ) atau Pemerintahan Sementara Papua Barat memberi pesan khusus kepada masyarakat Papua.

Dikutip Gridhot dari Pos KUPANG, Hal itu disampaikan Juru Bicara ULMWP Markus Haluk saat upacara pemakaman jenazah Filep Karma di Expo Waena, Kota Jayapura, Papua, Rabu 2 November 2022.

Video berdurasi 11 menit 22 detik berisi pernyataan Markus Haluk diunggah oleh akun Rimbah Hutan 61.

Dia mengawali sambutannya dengan menyampaikan rasa haru dan bangga terhadap mendiang Filep Karma, tokoh pejuang Papua Merdeka.

"Dengan haru dan penuh bangga, dengan kepala tegak bersama kita ucapkan syukur bagi Tuhan sebab Engkau telah memberi kami bangsa Papua, keluarga besar Karma, seorang patriot sejati, tokoh Papua, nasionalis Papua, Filep Karma selama 63 tahun hidup dan berjuang membela tanah air, rakyat dan bangsanya," ucapnya.

Baca Juga: Ariel NOAH dan Bunga Citra Lestari Kerap Dijodohkan Netizen, Luna Maya Bereaksi Begini, Nikita Mirzani: Kak Luna Nyanyiin Lagunya BCL

Markus Haluk menyebut ada lima poin pesan tertulis.

Pertama, dengan penuh sadar kita menyampaikan satu tiang bangsa Papua boleh patah tapi seribu tiang hidup dan akan bangkit tumbuh untuk dan demi membela tanah air bangsa Papua Barat.

Kita sampaikan bahwa Filep Karma boleh pergi tapi 1001 Filep Karma akan bangkit untuk membela tanah air dan bagsanya.

"Metode perjuangan anima, animsa dan perjuangan damai yang alamarhum tinggalkan bagi pedoman bagi kita semua. Karena itu saya meminta, mari apa yang dia tinggalkan isi dalam noken, isi dalam perahu, taro dalam honain, umewa, yaima, para-para rumah kita masing-masing," ujarnya.

Kedua, kami menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi besar kepada keluarga besar Karma, istri Filep Karma, Ratu Karolina beserta dua anak, menantu dan cucu.

"Ibu terima kasih bayak atas semua kesetian kesabaran dan ketabahan serta kasih setia bersama alhmarhum. Karena dukungan kalian, dia menjadi tiang bangsa Papua. Dia menjadi bapak biologi dan ideologi bagi kita semua bangsa Papua tanpa terkecuali," ucap Markus Haluk.

Ketiga, pemaksaan pemberlakuan Otonomi Khusus Jilid 2, pemekaran Papua bukan masa depan bangsa Papua. Indonesia dan NKRI juga bukan rumah yang menjanjikan masa depan anak cucu kita bangsa Papua.

Demikian juga banyak negara kapitalis yang kerap memperpanjang penderitaan bangsa Papua. Mereka semua bukan sahabat dan masa depan saya dan Anda. Karena itu mari kita menegadah ke Pasifik sesuai pesan beliau. Kembali ke rumah kita sendiri, Melanesia, Polinesia dan Mikronesia, keluarga pasifik.

Kita ke Afrika, Karabian. Kiranya Tuhan membuka jalan untuk kita di akhir tahun 2022 dan dan awal tahun 2023 bagi bangsa Papua.

Kiranya Filep Karma, Yunus Wenda, Leonie Tanggahma yang telah mendahului kita, menjadi jembatan emas masuk ke rumah Melanesia. Dari Melanesia kita ke Pasifik kemudian ke rumah tua yang menjadi pertarungan percaturan politik dan bisnis tahun 1961, yaiti PBB (Perserikatan Bangsa Bangsa).

"Di atas puasara ini, beliau2 ini serta semua orang Papua sudah meninggal dunia mendoakan kita untuk melangka ke sana," imbuhnya.

Baca Juga: Semua Informasi Ada Disini, Ini Dia Tanya Jawab Pendaftaran P3K Guru 2022 yang Mungkin Anda Belum Tahu,Cek Juga Syarat Daftar PPPK Disini

Keempat, Sehubungan dengan masih belum puas dengan kematian almarhum, kiranya perlu dibentuk tim independen untuk melakukan investigasi penyebab kematian Filep Karma.

Kelima, Tuhan yang memberi memohon almarhum diterima di sisiNya, dan keluarga dan bangsa Papua diberi penghiburan oleh Allah.

Baca juga: KKB Papua - 6000 Warga Maybrat Papua Barat Mengungsi Akibat Aksi Kelompok Kriminal Bersenjata

Markus Haluk juga mengutip pernyataan Filep Karma dalam buku Seakan Kitorang Setengah Manusia.

Filep Karma menulis : "Saya siap mati. Kalau saya masi hidup sampai hari ini, jangan tanya saya, karena hidup dan mati hanya Tuhan yang menentukan. Kenapa saya diizinkan masi hidup, saya pun tidak tahu. Tapi bagi saya pribadi, masih hidup berarti Tuhan masih izinkan saya berjuang dan saya tetap berjuang sampai Papua merdeka. Tetapi apabila saya akan melihat Papua merdeka atau tidak mungkin saya sudah mati duluan, bagi saya itu tidak penting, yang terpenting rakyat Papua bebas dari penindasan, merdeka di tanah sendiri, dia berhak menentukan hidupnya ke depan. Mau jadi apa semua ada di tangan orang Papua, bukan bangsa lain harus mentukan orang Papua harus begini atau begitu."

(*)