GridHot.ID - Jessica Iskandar atau yang akrab disapa Jedar menjadi sorotan gegera nunggak cicilan KPR rumah selama tiga bulan.
Jedar menunggak cicilan KPR rumah karena dia mengalami musibah. Istri Vincent Verhaag itu telah ditipu oleh rekan bisnisnya yang bernama Christopher Steffanus Budianto atas kasus dengan modus penyewaan mobil di Bali.
Karena hal itu, Jedar mengalami kerugian hampir Rp10 Miliar. Sebelas mobil mewahnya pun raib.
Dilansir dari Kompas.com, Jedar tampak bicara soal cicilan KPR rumah yang ditunggaknya.
Jedar mengungkapkan bahwa dia harus membayar cicilan KPR sebanyak ratusan juta per bulan.
"Eggak (puluhan juta per bulan). Satu bulan itu, ya masih ratusan (juta)," ujar Jedar pada Selasa (8/11/2022).
Dalam kesempatan berbeda, Jedar bercerita soal Raffi Ahmad yang akan membantunya membayar cicilan KPR.
"Iya (Raffi Ahmad). Kemarin kita ketemu di salah satu acara. Raffi ada ngomong, 'aku bantuin deh, aku kasihan lihat kamu, aku bantuin satu bulan angsuran’," ungkap Jessica di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Rabu (9/11).
Sayangnya, Jessica Iskandar tidak mengetahui apakah perkataan Raffi Ahmad itu serius atau bercanda.
Sementara itu, dilansir dari Tribun Sumsel, Vincent Verhaag mendapat cibiran dari netizen karena ogah membantu istrinya yang kesulitan membayar cicilan KPR.
Menanggapi hal itu, Vincent Verhaag pun angkat bicara.
"Ada yang saya mau luruskan kemarin banyak netizen yang bertanya kenapa netizen banyak hujat saya," ungkap Vincent dikutip Instagram @real.dramahalu, Kamis (10/11/2022).
Vincent menjelaskan bahwa sebelum musibah ini terjadi. masing-masing uang mereka sudah ada tanggung yang harus dibiayakan.
"Sebelum ini semua terjadi, uang kita masing-masing ada hal-hal yang harus kita biayakan dan sediakan uang," jelasnya.
Lebih lanjut, Vincent mengatakan bahwa sebelum musibah ini terjadi dan menikah dengan Jedar, sang istri memang sudah mempunyai rumah yang harus dibayar.
"Ketika ada musibah ini di mana dia sudah ada rumah, di mana dia emang harus bayar cicilannya saya gak bisa jadi pahlawan 'oh yaudah saya masuk bayar semuanya'," terangnya.
"Saya pun pribadi punya tanggung jawab sebelum saya menikahi dia, itu gak bisa saya stop duitnya langsung kesini, itu gak bisa." sambungnya.
Vincent juga mengatakan bahwa bukan logika jika ia membayar cicilan sang istri yang menunggak karena dirinya juga punya tanggung jawab yang harus dibayar sebelum menikahi Jedar.
"Itu bukan logika, karena gak bisa 'oh ini kan punya masalah lo bayar aja', gak semudah itu." jelasnya.
Jedar rupanya juga memberikan pembelaan terkait tudingan sang suami tak mau membantunnya membayar cicilannya.
"Ini kan permasalahan emang terjadi sebelum aku kenal, menikah (dengan Vincent)," kata Jedar di acara FYP Trans 7.
"Tanggung jawab ini sudah aku rencanakan dari jauh sebelum aku kenal Vincent, kredit rumah udah lama," lanjutnya.
Sebagai orang yang memutuskan mengambil KPR, Jedar mengaku sebenarnya sudah mempersiapkan uang cicilan selama 10 tahun.
Tapi karena berpikir untuk memutar uang supaya bisa menjadi passive income, akhirnya Jedar menggunakan uang itu untuk membeli sejumlah aset yang kini justru bermasalah.
"Aku sudah mempersiapkan, selama 10 tahun aku udah punya uang cicilan," ujar Jedar.
"Salahnya, aku berusaha muterin uangnya, tapi ternyata kena musibah," imbuhnya.
Jedar menegaskan bahwa suaminya adalah pria yang bertanggung jawab. Dia pun bersyukur ada Vincent di sampingnya menemani menghadapi masalah kali ini.
"Suami aku mah bertanggung jawab, kalau enggak ada suami aku, aku enggak tahu harus bagaimana," tutur Jedar.
"Untung ada suami yang belain aku, 'udah jangan mikirin itu, biar aku yang urusin, kamu urusin aja anak-anak, jangan stres'," lanjutnya menirukan pesan Vincent.
Menurutnya, Vincent sampai saat ini masih menepati janjinya untuk menjadi suami yang bertanggung jawab.
Hanya saja memang, menurut Jedar kewajiban membayar cicilan KPR bukan tanggung jawab Vincent.
"Sampai sekarang dia masih tanggung jawab, cuma KPR itu tanggung jawab aku jauh sebelum nikah," ucap Jedar.
Diketahui, Jedar menghadapi kasus dugaan penipuan dan penggelapan 11 mobil miliknya.
Karena kasus tersebut, Jedar blak-blakan akui sudah tidak bisa membayar cicilan dua rumahnya selama 3 bulan.
"Kan masih pada nyicil, nyicilnya masih, (rumah) yang satu lima tahun, yang satu (lainnya) masih dua tahun lagi," kata Jedar.
Ia bahkan sudah mendaftarkan 2 rumahnya, yang terletak di Jagakarsa dan Kuningan, Jakarta Selatan untuk dijual karena sudah tak mampu membayar cicilan.
(*)