Find Us On Social Media :

Seluruh Aset Keluarga yang Tewas di Kalideres Dijual Satu Persatu Oleh Budyanto, Kriminolog UI Sebut Ada Kejanggalan Ini, Kenapa?

Dugaan adanya motif pencurian terpatahkan atas kasus penemuan keluarga yang tewas membusuk di Kalideres, Jakarta Barat, pada Kamis (10/11/2022).

Jasad satu keluarga yang telah membusuk itu ditemukan pertama kali oleh warga setempat yang merasa terganggu dengan bau tak sedap di dekat rumah tersebut.

Keempat jasad itu, yakni Rudyanto Gunawan (71) yang ditemukan dalam posisi tertidur di atas kasur di kamar belakang.

Kemudian, istri Rudyanto bernama Margaretha Gunawan (68) ditemukan di kamar depan dalam posisi tertidur di atas kasur.

Di kamar yang sama juga ditemukan jasad anak dari Rudyanto-Margaretha bernama Dian (40), tetapi letaknya di lantai.

Baca Juga: Lowogan Kerja Lulusan SMA Semua Jurusan, Komisi Pemilihan Umum Buka Kesempatan Emas di Posisi Ini, Umur 17 Tahun Sudah Boleh Daftar!

Terakhir, ipar dari Rudyanto bernama Budyanto Gunawan yang ditemukan dalam posisi terlentang di sofa ruang tamu.

Dikutip Gridhot.ID dari artikel terbitan Tribunnews.com, 23 November 2022, kasus kematian satu keluarga di Kalideres Jakarta Barat sebelumnya memang sudah menimbulkan berbagai spekulasi jika keluarga tersebut menganut paham-paham terentu.

Pasalnya, khalayak mengaitkan kematian satu keluarga itu dengan kegiatan voluntarily stopping eating and drinking (VSED) atau secara sadar menghentikan asupan makan dan minum (puasa) sampai meninggal dunia.

"Salah satu teori kasus Rumah Kalideres itu Voluntarily Stopping Eating and Drinking (VSED), puasa sampai mati," tulis akun Twitter @HabisNontonFilm seperti dikutip, Rabu (23/11/2022).

Terkait itu, Polda Metro Jaya menanggapi soal dugaan-dugaan yang dikaitkan dengan kematian keluarga di Kalideres tersebut.

Saat ini, pihak kepolisian menyebut masih meneliti soal dugaan apapun termasuk soal penyebab kematian dengan motif satu keluarga tersebut.

"Masih dalam penelitian. Ini kan ada dua penyebab kematian dan motif," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi kepada wartawan.