Find Us On Social Media :

'Aku Sampai Mikir Itu Jin Islam', Heboh Warganet Bicarakan Azan Berkumandang Tengah Malam, Begini Penjelasan Ahli

Ilustrasi azan

GridHot.ID - Di media sosial Twitter sempat ramai diperbincangkan soal azan yang berkumandang saat tengah malam.

Azan tersebut diulang-ulang, dengan suara yang samar-samar.

Pengungggah mencurigai azan itu dilakukan oleh jin Islam, bukan oleh manusia.

"Kalian pernah dengar adzan jam 12 malem gak?

Aku sering dengar, padahal dulu-dulu gak pernah dengar.

Aneh adzannya diulang-ulang gitu lho, pernah aku tungguin tuh adzan baru selesai sekitar 10 menit.

Anehnya lagi, suaranya itu kayak samar-samar, kadang jelas kadang gak.

Aku sampai mikir kalau itu jin Islam, kalau manusia aku agak ragu.

Tapi itu adzan apa ya gaes," tulis pengunggah pada 26 November 2022, dikutip dari akun Twitter @tanyarlfes.

Banyak warganet menanggapi unggahan tersebut.

Beberapa mengatakan bahwa azan tersebut mungkin saja sebagai penanda salat tahajut.

Baca Juga: Heboh di Twitter Video Syur Diduga Milik Denise Chariesta Viral, Sang Selebgram Langsung Sodorkan Video Aslinya: Pakai Cara yang Lebih Keren Lagi Dong

"Di desaku sering gini kadang juga jam 3 pg. Katanya sih adzan buat pengingat tahajud.

Btw, selain adzan tengah malem, di desaku juga ada bunyi kaya tiang di pukul berkali-kali itu apa yah? Dari kecil sampai sekarang belum nemuin jawabanny," tulis akun Twitter @sheisbaifu.

"Ada yg bilang itu adzan penginget buat sholat tahajud. ada yg bilang itu adzan dari alam lain. gatau yang bener yg mana tapi tetep merinding aja, bayangin lagi sepi-sepi malem-malem tbtb denger suara adzan yang diulang-ulang," komentar akun Twitter @mollyhollyoreo.

Aturan azan

Dilansir dari Kompas.com, Wakil Rektor UIN Raden Mas Said Surakarta Prof Syamsul Bakri mengatakan bahwa suara azan sebelum subuh kerap terjadi di sejumlah wilayah.

Bahkan, azan yang dikumandangkan dini hari sebelum memasuki waktu subuh ini tidak hanya terjadi di daerah di Indonesia saja, tetapi juga di beberapa negara lainnya.

"Pada prinsipnya seluruh azan itu boleh dikumandangkan setelah masuk waktu salat, kecuali Subuh," terang Prof Syamsul, saat dihubungi oleh Kompas.com, Minggu (27/11/2022).

"Subuh pengecualian. Mengapa? Karena waktu Subuh itu kan waktu setelah orang itu melakukan aktivitas yang disebut tidur. Tidur kan tidak sadar, perlu dibangunkan dan sebagainya. Maka khusus Subuh diperbolehkan azan sebelum waktunya Subuh," kata dia.

Di beberapa daerah, azan tersebut dikenal sebagai azan awal, nanti akan ada azan lagi setelah memasuki waktu salat Subuh.

"(Azan awal) tujuannya ya untuk membangunkan agar orang (agar) pada siap-siap subuh karena kondisi peralihan dari tidur ke terjaga. Dan dibolehkan dalam agama," ucap Prof Syamsul.

Azan awal ini biasanya dikumandangkan setelah masuk dini hari, artinya sudah melewati tengah malam.

Baca Juga: Bayaran Tak Seberapa Berujung Jadi Tersangka, Pemeran Video Panas Kebaya Merah Ngaku Dibayar Rp 750 Ribu untuk Pesanan Konten Porno

"Biasanya jam-jam setengah sampai 1 jam sebelum subuh itu," tandas Prof Syamsul.

Kendati demikian, azan awal sebelum memasuki waktu salat ini bukan merupakan tanda untuk menunaikan salat Subuh.

"Itu azan awal, bukan pertanda masuk waktu Subuh. Termasuk jika orang sedang sahur bukan berarti harus sahurnya harus berhenti," tambahnya.

Mengapa ada azan awal?

Dilansir dari NU Online via Kompas.com, khusus untuk salat Subuh azan awal dapat dilakukan sebelum masuk waktunya subuh namun setelah lewat tengah malam.

Hal tersebut dilakukan karena ketika masuk waktu salat Subuh orang-orang masih dalam keadaan tidur.

Bahkan beberapa di antara mereka ada dalam keadaan junub dan berhadas.

Oleh karena itu, dibutuhkan azan sebelum masuk waktunya agar ada persiapan bagi mereka untuk melakukan salat Subuh.

Berbeda dengan salat-salat yang lain, di mana saat masuknya waktu salat orang-orang dalam keadaan terjaga sehingga tidak dibutuhkan persiapan.

Sementara itu, Imam Nawawi di dalam kitab Al-Majmu’ Syarhul Muhadzdzab menyampaikan pendapat bahwa para ulama di kalangan mazhab Syafi’i menganggap sunah hukumnya melakukan dua kali azan untuk salat Subuh.

Azan pertama dilakukan sebelum terbitnya fajar (sebelum masuk waktu Subuh) dan yang kedua setelah terbitnya fajar (setelah masuk waktu Subuh).

Baca Juga: Tak Merasa Lakukan Pinjaman Online Tapi Tiba-tiba Dapat Pesan WhatsApp Pinjol Cair Puluhan Juta, Ini yang Perlu Dilakukan

Bila azan subuh hanya dicukupkan sekali saja, maka bisa dilakukan sebelum atau setelah terbitnya fajar.

Namun azan subuh yang dilakukan setelah terbitnya fajar lebih utama dari pada yang dilakukan sebelum fajar. (*)