"Jadi wanita yang menangis adalah Si Cantik yang selama ini Bang Kamaruddin bilang?" tanya host.
"Salah satu, salah satunya itu adalah yang piala bergilir, yang wanita cokelat itu, satu lagi yang nangis di rumah Bangka," kata Kamaruddin Simanjuntak.
Kemudian Kamaruddin Simanjuntak pun menegaskan kalau Si Cantik yang ia maksud ini ada lebih dari satu orang.
"Ada lebih dari satu, satu itu yang berseragam cokelat itu yang disebut piala bergilir, yang menginformasikan ke saya orang intelijen saya jenderal juga dari Akpol 87," kata dia.
Ia pun menjelaskan hubungan Si Cantik ini dengan kematian Brigadir J.
"Hubungannya karena si PC ini kan sering mengajak ajudannya salah satu Yosua, dianggap dia memberi tahu keberadaan wanita ini. Padahal namanya ajudan diperintah-perintah kan oleh PC ya tentu dia mengikut," ungkapnya.
Hal itulah yang diduga sebagai pemicu dendam dari seorang Ferdy Sambo kepada Brigadir J.
"Kemudian di situlah awal dendamnya FS pertama di bulan Juni dia (Brigadir J) sudah sering diancam," tandasnya.
Tak hanya itu, Kamaruddin Simanjuntak juga menyebut kalau perencanaan pembunuhan terhadap Brigadir J sudah sejak jauh hari.
"Terbukti RR itu di Magelang dia sudah melucuti senjatanya Yosua, artinya perencanaan itu sudah mereka rencanakan jauh-jauh hari. Kuat Maruf juga mengancam Yosua dengan pisau, tapi pisaunya tidak dilucuti," beber Kamaruddin Simanjuntak.
Hal itu juga menurut dia sejalan dengan pernyataan Bharada E yang mengungkap pembicaraan Ricky Rizal yang ingin menabrakkan mobil yang ditumpangi Brigadir J.