Find Us On Social Media :

Jasad Aipda Andre Wibisono Ditemukan di Rawa-rawa dengan Luka Tembak dan Luka Sayat di Tubuhnya, Nenek Sang Polisi Murka ke Pelaku: Kalau Bisa Dihukum Seberat-beratnya!

Pemakaman Aipda Andre Wibisono dihadiri keluarga dan rekan almarhum, di pemakaman tampak banyak karangan bunga sebagai bentuk kedukaan, Minggu (4/12/2022). Korban tewas dianiaya sejumlah orang di kawasan Ponton, Pahandut, Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Jumat (2/12/2022) sore

GridHot.ID - Seorang anggota polisi di Kalimantan Tengah (Kalteng) menjadi korban pembunuhan.

Adalah Aipda AW (38), merupakan anggota Dokkes Polda Kalteng.

Korban ditemukan di kawasan Ponton, Pahandut, Kota Palangkaraya, Jumat (2/12/2022).

Mengutip Kompas.com, Aipda AW (38), anggota polisi di Kepolisian Daerah (Polda) Kalimantan Tengah (Kalteng) ditemukan tewas dengan tubuh luka parah di rawa-rawa kawasan Pontan, Kecamatan Pahandut, Palangkaraya.

Polisi anggota Divis Kedokteran dan Kesehatan (Dokkes) Polda Kalteng itu diduga kuat menjadi korban pembunuhan.

Dari hasil pemeriksaan sementara Tim Forensik Rumah Sakit Bhayangkara Polda Kalteng, ada sembilan bekas luka di tubuh korban. termasuk bekas luka tembak, sayatan, hingga pukulan benda tumpul.

"Korban meninggal di lokasi, hasil visum ada sembilan titik luka akibat dikeroyok, untuk motif masih didalami, pelaku masih diperiksa," kata Kabid Humas Polda Kalteng, Kombes Pol Eko Saputro, dilansir dari Tribunnews.com.

Delapan orang ditangkap

Kasus itu berawal dari laporan warga yang menemukan korban di rawa-rawa kawasan Ponton, Pahandut, Kota Palangkaraya, Jumat (2/12/2022).

Petugas segera melakukan penyelidikan dan akhirnya menangkap delapan orang, Sabtu (3/12/2022).

"Dari delapan tersangka yang berhasil kita amankan, enam di antaranya terlibat langsung pengeroyokan, dua ada barang sabu," kata Eko.

Baca Juga: HP Brigadir J Sempat Diperiksa Ricky Rizal, Eks Ajudan Ferdy Sambo Ini Beberkan Siapa yang Perintahkan Ambil Ponsel Yosua, Ternyata Polisi Berpangkat Kompol

Saat ini pihaknya masih melakukan pendalaman untuk mengungkap motif pembunuhan.

Dilansir dari tribunnews.com, anggota Dokkes Polda Kalimantan Tengah, Aipda Andre Wibisono meninggal dunia setelah dianiaya sejumlah orang di kawasan Ponton, Pahandut, Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Jumat (2/12/2022) sore.

Aipda Andre Wibisono diduga telah meninggal dunia saat hendak dibawa warga ke Rumah Sakit Bhayangkara.

Saat itu, tubuh Aipda Andre Wibisono mengalami sejumlah luka, mulai dari luka tembakan, senjata tajam, dan benda tumpul.

Hal tersebutlah yang menyebabkan korban tewas sebelum sempat mendapat perawatan medis di RS Bhayangkara, Kota Palangkaraya.

Tak butuh waktu lama, personel Polda Kalteng berhasil meringkus tersangka penganiayaan dan pembunuhan terhadap Aipda Andre Wibisono.

Penangkapan para tersangka dipimpin langsung Dirreskrimum Polda Kalteng, Sabtu (3/12/2022).

Kedelapan pelaku tersebut diringkus di tempat kejadian perkara, Jalan Rindang Banua Kampung Ponton, Palangkaraya.

Bahkan polisi pun membakar gubuk-gubuk yang diduga menjadi sarang narkotika.

Kabid Humas Polda Kalteng Kombes Pol Eko Saputro menuturkan, dua dari 8 tersangka yang ditangkap didapati narkotika jenis sabu.

Selain itu barang bukti parang, gotri, linggis, dan kayu diamankan pihak kepolisian guna penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap misteri motif penganiayaan yang berujung kematian.

Baca Juga: Diam-diam Belajar dari Kasus Munir dan Mirna, DDS Curhat ke Polisi hingga Bongkar Alasannya Bunuh Keluarga Pakai Sianida, Ngotot Sebut Perilaku Sosok Ini Jadi Pemicu: Dari Hal Sepele

"Dari 8 tersangka yang berhasil kita amankan, 6 di antaranya terlibat langsung pengeroyokan, 2 ada barang sabu," kata Kombes Pol Eko Saputro.

Pihaknya berkerja keras dari pukul 03.00 dini hari, bersama tim gabungan, yaitu tim narkoba dan Polresta Palangkaraya, mengejar pelaku yang telah menghilangkan nyawa Aipda Andre Wibisono.

Keterangan sementara, korban yang merupakan personil Biddokes Polda Kalteng itu mengalami luka tembak softgun di bagian leher, sayatan, dan pukulan benda tumpul.

"Korban meninggal di lokasi, hasil visum ada 9 titik luka akibat dikeroyok, untuk motifnya masih didalami, pelaku masih diperiksa," katanya.

Mengantispasi hal serupa terjadi, Polda Kalteng akan bersinergi dengan Polresta Palangkaraya, Polsek berpatroli seminggu sekali agar tidak munculnya Kampung Narkoba.

"Kita akan lakukan penertiban secara terus menerus, jangan sampai muncul lagi. Ke depan kita rencanakan seminggu patroli di sana," jelasnya.

Kesedihan keluarga Aipda Andre Wibisono

Kesedihan menyelimuti pemakaman jenazah Aipda Andre Wibisono di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Yusuf Arimatea, Jalan Tjilik Riwut Km 12, Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Minggu (4/12/2022).

Bukan hanya keluarga saja yang hadir dalam prosesi pemakaman, sejumlah teman dan rekan kerjanya di Polda Kalteng pun turut mengantarkan Aipda Andre ke tempat peristirahatan terkahirnya.

Tak ada yang menyangka, pria yang dikenal pemberani, baik, dan penyayang tersebut harus pergi meninggalkan dunia begitu cepat.

Diumurnya yang terbilang muda, yakni 38 tahun, Aipda Andre dikenal merupakan sosok ayah yang penyayang, baik, dan sangat bertanggung jawab pada anak-anaknya.

Baca Juga: 2 Miligram Sudah Mematikan, Polisi Ungkap Fakta Baru DDS yang Tega Pakai 2 Sendok Sianida Demi Habisi Nyawa Keluarga di Magelang, Sebut Korban Sulit Sadar Minumannya Tercampur Racun Karena Ini

Prosesi pemakaman secara Kristen pun berjalan lancar hingga ditutupnya peti jenazah Aipda Andre dengan tanah.

Tangis anak korban pun pecah saat meletakkan karangan bunga di tempat peristirahatan terakhir sang ayah.

Nenek Korban, Minidiawan mengatakan telah mengikhlaskan kepergian cucunya tersebut.

“Kami dari pihak keluarga sudah mengikhlaskan kepergian cucu saya Andre Wibisono ke pangkuan Tuhan,” terangnya usai pemakaman.

Nenek korban mengatakan Andre dikenal sebagai pria yang sangat baik pada keluarga dan orang lain.

“Beliau itu pernah berdinas di Pangkalan Bun Kabupaten Kobar, kemudian dipindah tugas ke Mapolda Kalteng,” terang Minidiawan.

Ia bahkan tidak mengetahui permasalahan yang menimpa cucunya tersebut hingga terjadi kasus pembunuhan.

“Berdasarkan keterangan dari pihak kepolisian, cucu saya dikeroyok hingga meninggal dunia, kemudian dilemparkan ke sumur atau rawa,” ungkap Sang Nenek.

Terkait terduga pelaku yang hingga kini masih diburu oleh pihak kepolisian, Minidiawan memberikan tanggapan terkait hal tersebut.

“Kalau bisa pelaku cepat tertangkap dan dihukum seberat-beratnya. Jangan hanya sebentar hanya 15 tahun saja dan kalau bisa dihukum mati,” kata Minidiawan.(*)