Find Us On Social Media :

Sudah Renggut Total Lima Nyawa, Eskalasi Penyerangan KKB Papua Terus Meningkat di Bulan Desember, Kapolri Listyo Sigit: Kita Beri Tugas Khusus ke Satgas Damai Cartenz

Kerusakan yang diakibatkan oleh KKB papua beberapa waktu yang lalu.

Laporan Wartawan Gridhot.ID - Akhsan Erido Elezhar

Gridhot.ID - Hanya dalam kurun waktu tak lebih dari seminggu, Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua atau KKB Papua merenggut 5 nyawa Warga Negara Indonesia (WNI).

Sembilan korban yang ditembak mati itu, direnggut KKB Papua pada tiga lokasi yang berbeda.

Lokasi pertama, serangan KKB Papua di wilayah Pegunungan Bintang, Papua Pengunungan.

Peristiwa tersebut terjadi pada 5 Desember 2022. Dalam insiden tersebut, tiga orang tukang ojek tewas di tempat.

Dilansir Gridhot.ID dari artikel terbitan Pos-Kupang, 16 Desember 2022, selang beberapa hari kemudian, KKB kembali melakukan serangannya, dengan menembak mati Darius Yumame, seorang karyawan Bank Papua Cabang Sinak.

Setelah itu, KKB Papua kembali melakukan penyerangan dengan menyasar aparat Polres Kepulauan Yapen.

Dalam penyerangan kali ini, KKB Papua menewaskan seorang warga sipil, yang ikut bersama aparat kepolisian ketika membuka palang jalan di wilayah itu.

Peristiwa ini terjadi pada Rabu 14 Desember 2022. Dalam kejadian itu, warga sipil itu tak bisa diselamatkan walau telah dievakuasi ke rumah sakit terdekat.

Korban meninggal dunia dengan peluru bersarang di bagian tulang belakangnya.

Baca Juga: Waspada Pertanda Buruk, Arti Kedutan di Leher Hingga Pundak Menurut Primbon Jawa Tak Jauh-jauh dari Munculnya Rasa Sakit

Terhadap fakta-fakta tersebut, Wakasatgas Humas Ops Damai Cartenz AKBP Arif Irawan angkat bicara.

Dia mengatakan, pihaknya memperhatikan semua kasus tersebut lantaran telah menjadi atensi publik. Apalagi tragedi yang terjadi di Kepulauan Yapen.

Pasalnya, selama ini Kepulauan Yapen aman. Wilayah tersebut jauh dari yang namanya gangguan terhadap keamanan dan ketertiban masyarakat.

"Saat ini Satgas Ops Damai Cartenz meningkatkan kewaspadaan dalam menjaga kamtibmas," ujarnya.

Penjagaan kamtibmas itu dimulai dari lingkungan kecil sampai dengan wilayah yang luar," kata Arif.

Ketika disinggung tentang beberapa mobil milik Polres Kepualauan Yapen dibakar habis oleh KKB Papua, sosok tersebut mengatakan akan memperhatikan hal itu.

Sia-Sia Merantau di Papua

Tindakan kejam KKB Papua sesungguhnya telah berlangsung lama. Kekejamannya melampaui ambang batas, karena menyerang siapa pun tanpa kecuali.

Salah satunya, adalah kelompok separatis tersebut menyerang dua warga sipil yang berasal dari Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan.

Baca Juga: Miliki Sifat Antispasmodik dan Anti Inflamasi, Biji Ketumbar Nyatanya Bisa Redakan Penyakit Asam Lambung, Efeknya Langsung Terasa Jika Diolah Seperti Ini

Dalam insiden yang dilancarkan pada malam hari itu, merenggut dua nyawa sekaligus.Salah satu korban yang meninggal dunia dalam serangan mendadak tersebut, adalah Abbas Manna (40).

Kedua korban tersebut berasal dari Desa Malimpung, Kecamatan Patampanua, Kabupaten Pinrang.

Korban merupakan salah satu dari 14 pekerja proyek jalan trans Papua Barat yang diserang KKB Papua.

Dalam insiden itu 4 orang meninggal dunia, 1 orang hilang, dan 9 orang selamat. Sembilan pekerja itu selamat setelah mereka berhasil melarikan diri.

"Informasi yang saya dapat ada dua warga Malimpung, Pinrang yang jadi korban. Satu meninggal bernama Abbas Manna (40) dan satu masih dirawat. Kalau yang dirawat ini saya belum tahu namanya," kata Kepala Desa Malimpung, Sahrir, saat dihubungi melalui sambungan telepon, belum lama ini.

Menurut Sahrir, Abbas Manna sudah lama merantau ke Papua Barat dan bekerja sebagai buruh proyek.

"Kira-kira sudah 10 tahun lebih merantau. Beliau kerja banyak di sana, semacam buruh proyek," ujarnya.

Informasi soal Abbas Manna tertembak dan meninggal dunia di Papua Barat, ucapnya, telah diketahui keluarganya.

"Beliau meninggalkan istri dan anak. Saya kurang tahu anaknya berapa orang. Kerabat atau keluarganya sudah tahu terkait peristiwa yang menimpa almarhum," kata Sahrir.

Baca Juga: 5 Weton Jujur dan Cerdas Menurut Primbon Jawa, Rabu Pahing Diberkahi Rezeki Mengalir Deras

Berangkat dari kasus tersebut, sejumlah pihak pun angkat bicara. Mereka menyebutkan, warga non Papua itu berniat mengubah hidupnya dengan merantau di Papua.

Sayangnya, setelah merantau belasan tahun, para korban justeru tewas mengenaskan. Dengan demikian, sia-sia kerja keras mereka untuk merenda hidup yang lebih baik.

Terhadap fakta tersebut, Kabid Humas Polda Papua Barat, Kombes Pol Adam Erwindi, memngatakan bahwa militan KKB bertanggung jawab atas kasus itu.

Dan, Juru Bicara TPNPB, Sebi Sambom pun, mengaku bertanggung jawab atas penyerangan terhadap para pekerja jalan Trans Papua Barat beberapa waktu lalu.

Aksi ini diakui Juru Bicara TPNPB OPM, Sebby Sambom melalui Arnold Yancen Kocu.

“Selamat malam tuan jubir Sebi Sambom kami laporkan dari lapangan bahwa terjadi penembakan terhadap pekerja jalan di Moskona," ujar Arnold Yancen Kocu, Jumat 30 September 2022.

pihaknya mengaku telah terjadi pembunuhan dan penembakan terhadap empat orang pekerja.

"Alasannya kedapatan senjata tabung dan sejumlah 12 butir amunisi jenis SS1 5.56 mm serta beberapa butir amunisi jenis pistol," katanya.

Selain korban meninggal dunia, TPNPB juga menembak tiga pekerja yang diklaim telah menderita luka.

Baca Juga: 4 Weton Pria yang Mudah Bikin Wanita Terpikat, Aura dan Kharisma Kuat, Senin Wage Salah Satunya

Mereka juga membakar dua kendaraan truk dan alat berat eskavator.

Dikutip Gridhot.ID dari artikel terbitan TribunPapua, 15 Desember 2022, sementara itu, senada dengan hal tersebut, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan sejumlah langkah-langkah penanganan, khususnya dengan menyaiagakan Satgas Damai Cartenz.

Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengatakan pada tanggal tertentu menjelang akhir tahun wilayah Papua kerap terjadi eskalasi keamanan yang disebabkan oleh kegiatan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Hal ini kata Listyo, menjadi perhatian Polri dengan memberikan tugas khusus kepada tim yang tergabung dalam Satgas Damai Cartenz.

"Akhir tahun di wilayah Papua ada eskalasi yang tentu harus kita perhatikan karena memang ada tanggal-tanggal yang jadi kegiatan dari kelompok KKB, dan tentu sudah kita berikan tugas khusus kepada tim yang tergabung dalam Satgas Damai Cartenz untuk melakukan langkah-langkah," kata Listyo dalam konferensi pers yang ditayangkan Kompas TV, Rabu (14/12/2022).

Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo menjelaskan peningkatan eskalasi di wilayah Papua terjadi karena pada bulan Desember ada beberapa peringatan peristiwa.

Berkenaan dengan itu Polri telah menginstruksikan seluruh jajaran di wilayah Polda Papua dan Papua Barat untuk meningkatkan kewaspadaan dan bekerja sama dengan TNI, pemerintah daerah setempat dan para pemuka agama.

Tujuan peningkatan kewaspadaan ini dalam rangka agar tidak terjadi situasi yang tidak diinginkan di wilayah Papua. Selain itu hal ini dilakukan juga dalam upaya meminimalisir jatuhnya korban.

"Kenapa meningkat karena di bulan Desember ini ada beberapa peringatan. Berbagai peristiwa di bulan Desember ini meningkat eskalasinya. Oleh karenanya seluruh jajaran di Polda Papua, termasuk Papua Barat, harus meningkatkan kewaspadaan bekerja sama dengan rekan TNI, pemerintah daerah dan tokoh agama," ungkap Dedi.

"Ini penting dalam rangka meningkatkan kesiapsiagaan mereka menghadapi situasi yang tidak kita harapkan bersama. Kita meminimalisir jatuhnya korban," ujarnya.

(*)