Find Us On Social Media :

Penasihat Hukum Bharada E Hadirkan Saksi Meringankan, Ahli Psikologi Forensik Reza Indragiri Singgung Soal Tiga Aspek Perilaku Jahat: Jiwa Korsa Mereka Menyimpang

sosok Bharada Eliezer yang terlibat kasus pembunuhan Brigadir Joshua.

Reza pun menjelaskan bahwa dimensi makro yang dialami oleh Richard Eliezer dan Ferdy Sambo berhubungan dengan status keduanya yang merupakan bagian dari institusi Polri.

"Dalam organisasi kepolisian ada intrumen yang sangat vital, penting dan krusial yang harus dimiliki personel yaitu jiwa korsa," papar Reza.

"Jiwa korsa adalah sumber stamina, energi, sumber eksistensi bagi setiap insan kepolisian," ucapnya melanjutkan.

Menurut Reza, jiwa korsa dimanifestasikan dalam perilaku setia kawan, cara berpikir yang sama, ketaatan, kepatuhan, ketundukan dan keseragaman.

"Itulah jiwa korsa yang harus dimiliki insan kepolisian," papar dia. Namun, lanjut Reza, berdasarkan studi yang berkembang, ada jiwa korsa yang muncul dalam bentuk yang menyimpang.

Menurut dia, bentuk penyimpangan jiwa korsa ialah menutup-nutupi penyimpangan sejawat atau tidak memberi koreksi kepada siapapun yang sudah memberi perintah.

"Itu contoh jiwa korsa yang menyimpang, ketika kita menyoroti Richard atau Sambo, kita tidak bisa abai terhadap jiwa korsa ini, termasuk dengan jiwa korsa yang menyimpang yang mereka lakukan," kata Reza.

"Saya tadi mengatakan jiwa korsa merupakan sumber stamina yang mutlak harus dimiliki insan kepolisian," ucapnya melanjutkan.

Baca Juga: Pacar Baru Song Joong Ki Terungkap, Unggahan Lama Artis Inggris Katy Saunders Ini Jadi Salah Satu Bukti

Dikutip Gridhot.ID dari artikel terbitan TribunGorontalo, 27 Desember 2022, sementara itu, dari kacamata etika normatif tindak membunuh Richard Eliezer atau Bharada E adalah salah.

Tapi dari sisi relasi kuasa, Bharada E dilema dan tak dapat dikutuk untuk suatu kesalahan.

Dua hal meringankan Bharada E, yakni mendapat perintah dari atasan dan tak punya waktu berpikir setelah menerima perintah.