Find Us On Social Media :

Gara-gara Ponsel Ilegal, 89 Pasukan Rusia Meregang Nyawa Usai Diserang Roket Ukraina, Ini Balasan Tentara Vladimir Putin ke Rivalnya

Serangan roket tentara Ukraina ke pasukan Rusia.

Di sisi lain, Wakil Kepala Kantor Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Kyrylo Tymoshenko, membantah banyak korban jiwa dari pihak Ukraina. Pada Selasa (3/1/2023), Tymoshenko berujar ada dua orang yang terluka akibat serangan di Druzhkivka.

Dikutip Gridhot.ID dari artikel terbitan Serambinnews, 4 Januari 2022, diberitakan sebelumnya, Nasionalis Rusia dan politisi menyerukan hukuman komandan militer yang bertanggung jawab atas puluhan tentara tewas dalam serangan Ukraina pada Malam Tahun Baru.

Para komandan Rusia juga dituduh mengabaikan bahaya dalam serangan paling mematikan terhadap pasukan Vladimir Putin dalam 10 perang berbulan-bulan.

Rusia, menuntut pertanggungjawaban pidana bagi para pejabat yang mengizinkan konsentrasi personel militer di gedung yang tidak terlindungi.

Rusia menuntut komandan dihukum atas kerugian dalam serangan Malam Tahun Baru 2023 itu.

Baca Juga: Lowongan Kerja BUMN Bank BRI untuk Lulusan S1 dan S2, Berikut Syarat dan Cara Daftarnya

Andrey Medvedev, Wakil Ketua Duma Kota Moskow dan seorang jurnalis pro-Kremlin, mengatakan pihak berwenang harus menghargai kehidupan Rusia.

"Entah seseorang dengan nilai tertinggi dan kemudian menghukum karena kehilangan personel secara bodoh, seperti pengkhianatan terhadap tanah air atau negara sudah berakhir," kata Medvedev.

Para blogger Rusia yang melacak perang di Ukraina sangat menyadari kegagalan strategi militer Moskow setelah ledakan di Makiivka yang menewaskan sedikitnya 63 tentara Rusia dalam satu serangan.

“Ratusan telah tewas atau terluka dalam ledakan itu," kata Igor Girkin, mantan komandan tentara pro- Rusia di Ukraina timur.

"Amunisi telah disimpan di lokasi dan peralatan militer di sana tidak disamarkan,” tambahnya.

Sekarang menjadi blogger militer nasionalis Rusia paling top.

Blogger militer Rusia lainnya Malaikat Agung Spetznaz Zi dengan lebih dari 700.000 pengikut di Telegram menyebut serangan terhadap barak di Makiivka “mengerikan”.

"Siapa yang datang dengan ide untuk menempatkan personel dalam jumlah besar di satu gedung, di mana bahkan orang bodoh pun mengerti akan ada banyak yang terluka atau tewas?" dia menulis.

"Komandan tidak peduli tentang amunisi yang disimpan berantakan di medan perang," katanya.

(*)