Hoaks atau Fakta Gula Bisa Memicu Asam Lambung Naik? Begini Penjelasan Dokter

Sabtu, 21 Januari 2023 | 06:13
DragonImages

Gula bisa memicu gejala asam lambung, benarkah?

Gridhot.ID - Asam lambung merupakan gangguan pencernaan yang umum dikeluhkan oleh masyarakat.

Asam lambung tinggi bisa disebabkan oleh konsumsi makanan yang salah.

Mengutip dari Healthline, makanan tertentu bisa memicu naiknya kadar asam lambung.

Lantas, benarkah kabar burung yang menyebut bahwa gula memicu naiknya asam lambung?

Jawabannya, tidak.

Gula dalam bentuknya yang paling murni tidak akan menyebabkan asam lambung naik.

Pemanis lainnya seperti madu murni, sirup maple, dan selai biasa juga tidak memicu gejala asam lambung.

Namun, gula yang terkandung dalam makanan pemicu atau dikombinasikan dengan bahan pemicu bisa memicu asam lambung naik

Ini adalah makanan mengandung gula yang sebaiknya dihindari oleh penderita asam lambung:

Singkatnya, anggapan yang mengatakan bahwa gula membuat asam lambung naik itu salah besar.

Baca Juga: Asal Dilakukan dengan Benar, Puasa Bisa Sembuhkan Asam Lambung dan Maag, dr Santi Berikan 3 Tips Penting Ini

Yang benar, makanan pemiculah (yang mungkin mengandung gula) yang dapat menyebabkan asam lambung naik.

Karena itu, disampaikan dr. Dyah Novita Anggraini, makanan manis yang sudah diolah seperti cokelat atau permen peppermint memang bisa menyebabkan asam lambung naik.

Melansir laman klikdokter.com, cokelat menyebabkan refluks asam lambung karena mengandung bubuk kakao. Kakao bersifat asam dan dapat merelaksasi katup sfingter.

Sfingter adalah otot berbentuk cincin di bagian bawah kerongkongan. Katup ini dapat membuka dan menutup.

Sfingter memudahkan minuman dan makanan masuk ke lambung untuk dicerna. Otot tersebut pun mencegah isi lambung kembali naik ke kerongkongan.

Dalam keadaan normal, sfingter akan tertutup rapat. Namun, ketika Anda menderita penyakit asam lambung, katup ini melemah sehingga tidak dapat menutup dengan baik.

Ketika pengidap asam lambung makan cokelat, sfingter yang sudah rusak menjadi semakin gampang terbuka.

Kerusakan sfingter lantas menyebabkan isi lambung naik ke kerongkongan.

Hal inilah yang menimbulkan gejala asam lambung, berupa sensasi terbakar di dada (heartburn), nyeri ulu hati, sesak napas, mulut terasa asam, sakit tenggorokan, dan kesulitan menelan.

Seperti halnya mengonsumsi cokelat, sfingter juga bisa melemah ketika pengidap asam lambung makan permen peppermint.

Penyebabnya, kandungan mint di dalam permen membuat katup sfingter lebih relaks.

Baca Juga: Asam Lambung Naik di Malam Hari, Ini 2 Posisi Tidur Terbaik untuk Kurangi Gejalanya, Hindari Terlentang dan Miring ke Kanan

Contoh asupan manis lainnya yang dapat merelaksasi sfingter adalah kopi dan teh.

Dua minuman ini mengandung kafein yang dapat membuat sfingter relaks dan memicu kambuhnya gejala asam lambung.

Jadi, sebenarnya bukan gula yang memicu naiknya asam lambung, melainkan kandungan di dalam makanan manis yang menjadi biang kambuhnya gejala.

Namun, kelebihan gula dapat menyebabkan obesitas. Nah, kondisi obesitas dapat menyebabkan gejala asam lambung kambuh.

Hasil penelitian

Hasil sebuah penelitian tahun 2014 melaporkan bahwa penderita asam lambung secara sadar makan makanan pemicu lebih sering daripada orang yang tidak menderita asam lambung.

Para peneliti menyimpulkan bahwa memodifikasi pola makan bisa memberikan peluang besar untuk mengobati asam lambung tanpa obat.

Mengontrol berat badan juga bisa memberikan dampak positif untuk asam lambung.

Sebuah penelitian di Clinical Gastroenterology and Hepatology meninjau beberapa penelitian tentang asam lambung dan menemukan bahwa penurunan berat badan mengurangi gejala asam lambung.

Cara menggunakan pengganti gula saat memasak

Jika ingin mengurangi asupan gula, Anda bisa menggunakan pengganti gula saat memasak atau memanggang seperti madu.

Membatasi jumlah asupan gula bisa membantu Anda mempertahankan berat badan yang sehat.

Baca Juga: 6 Cara Mengatasi Asam Lambung Naik saat Tidak Ada Obat, Jangan Panik dan Ikuti Panduannya

(*)

Tag

Editor : Candra Mega Sari

Sumber Healthline, klikdokter.com