Gridhot.ID - Pola makan yang kurang baik bisa berdampak pada lambung dan menyebabkan sejumlah masalah kesehatan, seperti asam lambung (GERD) dan maag.
Tak sedikit dari penderita asam lambung dan maag yang kemudian menanyakan keamanan menjalankan ibadah puasa bagi kesehatan mereka.
Pasalnya, penyakit asam lambung dan maag yang berhubungan dengan saluran pencernaan ini, sangat sensitif dengan jadwal makan dan kondisi telat makan.
Karena harus menahan lapar dan haus selama sekitar 12 jam, ibadah puasa kerap kali menjadi tantangan yang berat untuk dijalani penderita asam lambung dan maag.
Menjawab hal itu, dr. Santi dari Medical Centre Kompas Gramedia dalam program 'Kamusehat' di Radio Sonora FM menyebutkan bahwa jika puasa dilakukan dengan baik, justru bisa menyembuhkan asam lambung dan maag.
"Sebenarnya berbahaya kalau dijalankan dengan cara yang salah. Jadi kalau dijalankan dengan cara yang benar, dan penyakitnya belum parah-parah banget, itu sebenarnya masih aman, tidak berbahaya," ungkap dr. Santi.
Meski masih diperbolehkan dan dianggap aman untuk menjalankan ibadah puasa, dr. Santi meminta agar penderita asam lambung dan maag mengetahui cara yang baik dalam berpuasa.
"Kita harus tahu bagaimana caranya berpuasa bagi penderita GERD atau sakit maag, supaya penyakitnya enggak lebih parah, tapi malah membawa kesembuhan. Bisa saja, beberapa orang malah sembuh benar," sambungnya.
Mengapa demikian? Mengingat 'telat makan' adalah musuh terbesar dari penderita asam lambung dan maag.
dr. Santi menyatakan bahwa pada saat berpuasa, saluran pencernaan akan beristirahat sehingga penyembuhan atau pemulihan 'luka' akan terjadi lebih cepat.
"Ketika puasa kan saluran pencernaan istirahat, jadi diberi kesempatan untuk memperbaiki diri. Jadi luka-luka di dalam dinding usus, dinding lambung itu diperbaiki, karena dia tidak bekerja," jelas dr. Santi.