Find Us On Social Media :

Singgung Strategi Khusus untuk Hadapi KKB Papua, Ini Sosok Yan Mandenas, Anggota Komisi I yang Beri Saran Cara Tumpas OPM ke Panglima TNI

Sosok Yan Mandenas, Anggota Komisi I yang Beri Saran Cara Tumpas KKB Papua

Pendidikan:

Situasi Papua Bikin DPR Was-was

Sebelumnya, DPR RI tampaknya agak was-was dengan situasi Papua yang baru-baru ini semakin memanas.

Apalagi kalau bukan gara-gara teror KKB Papua yang semakin meningkat dan kerusuhan imbas penangkapan Lukas Enembe.

Maka dari itu, pihak DPR RI meminta agar TNI-Polri memperketat penjagaan di Papua.

Hal ini diungkapkan oleh Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni.

Ia meminta aparat keamanan menyikapi serius situasi keamanan dan ketertiban di Papua.

Menurutnya, aparat penegak hukum harus mengantisipasi setiap potensi ancaman kerusuhan, mengingat situasi di Papua sangat rawan untuk ditunggangi yang bertujuan untuk merusak ketentraman masyarakat di Papua.

“Pertama, Polri saya minta terus lakukan kerja sama dengan TNI dan BIN untuk waspada dengan potensi kericuhan ini.

Siagakan keamanan maksimal. Karena apapun yang terjadi di Papua sekarang, sangat berpotensi untuk ditunggangi oleh pihak-pihak yang sedari dulu ingin merusak tatanan keamanan dan stabilitas di sana (Papua)," kata Sahroni melalui keterangan tertulisnya yang dikutip Parlementaria, Selasa (17/1/2023), melansir dari dpr.go.id.

Baca Juga: Bungkus Laras Panjang Pakai Tikar, Ini Status 2 Pemuda Penyelundup Senjata Api ke KKB Papua yang Ditangkap di Boven Digoel

Legislator Partai NasDem dari Dapil DKI Jakarta III itu mengingatkan agar pengamanan oleh Polri, TNI, dan BIN dilakukan dengan terukur dan mematuhi standar operasional prosedur (SOP).

"Jangan sampai ada celah aparat keamanan terjerat pelanggaran hak asasi manusia (HAM) dan lain sebagainya. Hindari tindakan berlebih yang jelas tidak diperlukan," tukasnya.

Diketahui, situasi di wilayah Papua memanas setelah beberapa rentetan peristiwa yang terjadi belakangan ini.

Ketegangan saat ini disinyalir datang dari dua pihak, satu berasal dari massa yang tidak puas dengan penangkapan Lukas Enembe yang dilakukan KPK, kedua dari Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua yang disebut memanfaatkan situasi. (*)