Find Us On Social Media :

Diculik Egianus Kogoya, Pilot Pesawat Susi Air Disebut Sedang Dibawa Keluar, Petinggi KKB Papua Bongkar Kondisi Sang Sandera

Lokasi pesawat Susi Air terbakar diduga tempat KKB Papua Egianus Kogoya berkuasa

Gridhot.ID - Kabar pembakaran pesawat Susi Air yang dilakukan KKB Papua kini menjadi sorotan internasional.

Dikutip Gridhot dari Kompas TV, Kantor berita dunia seperti Associated Press, Reuters, serta media Al Jazeera memberitakan peristiwa pembakaran pesawat Susi Air, yang kemudian dikutip berbagai media dunia.

Dilaporkan KKB Papua juga menculik pilot pesawat Susi Air tersebut sebagai sandera mereka.

Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TNPB-OPM) Sebby Sambom membenarkan bahwa kelompok Egianus Kogoya telah membakar Pesawat Susi Air di Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan, Selasa (7/2/2023).

"Sesuai laporan Egianus Kogoya, mereka telah melakukan aksi pembakaran pesawat Susi Air dengan nomor registrasi PK-BvY di lapangan terbang distrik Paro," kata Sebby dalam pesannya seperti dikutip dari TribunPapua.com.

Dikutip Gridhot dari Tribun Papua, menurut Sebby, pesawat tersebut dibakar pada pukul 06.26 WIT.

"Setelah pesawat tiba dari Mimika, Pasukan TPNPB langsung membakarnya," ujarnya.

Sementara untuk pilot dari pesawat tersebut, menurut Sebby sedang ditahan.

"Pilotnya kami tahan dan dia menjadi sandera kami, dan penyanderaan ini merupakan kedua kalinya yang kami lakukan," lanjutnya.

Dalam pesannya, terdapat juga beberapa pernyataan sikap yang dikeluarkan oleh Dengan TPNPB Kodap III Ndugama-Derakma, yakni:

1. Semua penerbangan jalur masuk ke Kabupaten Nduga mulai sekarang Stop.

Baca Juga: Komandan KKB Papua Egianus Kogoya Tak Bakal Lepaskan Sandera Pilot Susi Air, Koar-koar Minta Pemerintah Penuhi Segala Permintaan Ini

2. Roda pemerintahan Kabupaten Nduga sebelum alm Y.G berbeda dengan PJ sekarang, dalam hal ini setelah PJ Bupati dilantik banyak penangkapan masyarakat sipil, pengungsi, pemerkosaan terhadap mama di kebun, oleh TNI polri dll di ibu kota Kenyam;

3. Pilotnya kami sudah Sandera dan kami sedang bawah keluar, untuk itu anggota TNI polri tidak boleh tembak atau interogasi Masyarakat sipil Nduga sembarang, karena yang melakukan adalah kami TPNPB OPM Kodap III Ndugama-Derakma dibawah Pimpinan Panglima Bridgen Egianus Kogeya;

4. TPNPB 36 KODAP Se-tanah Papua segera bergerak.

5. Kami TPNPB Kodap III Ndugama-Derakma tidak akan pernah kasih kembali atau kasih lepas pilot yang kami Sandera ini, kecuali NKRI mengakui dan lepaskan kami dari negara kolonial Indonesia (Papua merdeka).

6. Sesuai sikap kami TPNPB Kodap III Ndugama-Derakma bahwa, segala jenis pembangunan di tanah Ndugama kami sudah tolak resmi, apabila ada pembangunan di Ndugama apa lagi di distrik-distrik yang pengungsian, maka kami akan sapu bersih, dengan itu kami TPNPB lakukan sesuai sikap keputusan secara militer TPNPB.

7. Dan selama ini hampir 1 tahun Kami TPNPB Kodap III Ndugama-Derakma sudah istirahat sekalian dalam Duka Nasional, dan mulai sekarang kami TPNPB Kodap III Ndugama-Derakma sudah mulai lanjut perang sampai Papua merdeka.

Sebelumnya, terkait kejadian ini, Kabid Humas Polda Papua, Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo mengatakan pihaknya masih menyelidiki kasus tersebut.

Namun, kata Benny, kepolisian menduga bahwa kebakaran pesawat Susi Air tersebut diduga dilakukan oleh Kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya.

“Pihak kepolisian hingga kini masih menyelidiki lebih lanjut, namun kami menduga kebakaran pesawat Susi Air dilakukan oleh Kelompok kriminal bersenjata yang dipimpin oleh Egianus Kogoya,” jelas Kombes Ignatius dikutip dari kanal Youtube KompasTV.

Benny mengatakan, KKB pimpinan Egianus Kogoya memang sering beraksi di wilayah Nduga.

Terutama di Distrik Paro yang merupakan daerah strategis yang sering dilalui kelompok KKB untuk menjangkau beberapa distrik lainnya seperti Mapian dan Dogiya yang kerap dijadikan sebagai sarang terror KKB.

Baca Juga: Dipercaya Akan Diberi Kemudahan hingga Ekonomi Membaik, Inilah 5 Arti Kedutan Area Perut Menurut Primbon Jawa, Anda Pernah Alami?

Founder Susi Air, Susi Pudjiastuti mengungkapkan kronologi pesawat milik perusahaannya diduga dibakar di Landasan Terbang Paro, Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Selasa (7/2/2023) pagi.

Susi mengatakan bahwa pesawat Susi Air dengan nomor registrasi PK-BVY tersebut berisi 6 penumpang dan 1 pilot.

Dilansir Kompas.com, pesawat Susi Air tersebut lepas landas dari Bandara Moses Kilangin, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, pada pukul 05.33 WIT.

Susi menyebut, pesawat mendarat dengan selamat di Landasan Terbang Paro pada 06.17 WIT.

"Pesawat mendarat dengan selamat di Paro pada pukul 06.17 WIT," ujar Susi Pudjiastuti kepada Kompas.com, Selasa.

Manajemen Susi Air mendapat informasi bahwa pesawat tersebut masih berada di Paro pada pukul 07.28 WIT.

Lalu tak lama kemudian, terdapat pergerakan dari pilot yang hingga kini belum diketahui keberadaannya.

"Pada pukul 08.05 WIT, diinformasikan melalui GPS portable milik pilot bergerak ke arah selatan," kata Susi.

Informasi mengenai terbakarnya pesawat Susi Air di Paro didapat dari pilot Susi Air lain yang baru saja terbang dari Distrik Dekai ke Bandara Moses Kilangin.

"09.57 WIT, penerbangan PK-BVC melaporkan bahwa pesawat PK-BVY terbakar di landasan dan tidak ada orang di sekitarnya termasuk pilot," ungkap Susi.

(*)