Find Us On Social Media :

Ustaz Abdul Somad Bongkar Hukum Ziarah Kubur Sebelum Bulan Puasa Ramadhan, Singgung Sikap Nabi Muhammad SAW

Putri Delina saat berziarah

Gridhot.ID - Ustaz Abdul Somad bongkar hukum dari melakukan ziarah kubur sebelum bulan puasa Ramadhan.

Ustaz Abdul Somad menyebut Nabi Muhammad pernah melarang ziarah kubur.

Namun Ustaz Abdul Somad berikan penjelasan lengkap dari sikap Nabi Muhammad tentang ziarah kubur.

Berikut penjelasan selengkapnya.

Dikutip Gridhot dari Gramedia.com, Ziarah berasal dari bahasa Indonesia yang berarti kunjungan ke tempat yang dianggap keramat atau mulia, makam, dan lain sebagainnya.

Sedangkan berziarah adalah berkunjung ke tempat yang dianggap keramat atau mulia, makam dan lain sebagainya untuk berkirim doa.

Ziarah ini memang sering dilakukan di momen-momen tertentu.

Menjelang bulan Ramadan, umumnya masyarakat di Indonesia melakukan ziarah kubur.

Melakukan ziarah kubur ke makam orangtua, sanak saudara seakan menjadi tradisi menjelang datangnya bulan suci Ramadan.

Sebagaimana yang kerap dilakukan, ada yang sekadar nyekar, membersihkan kuburan hingga membaca surah Yasin.

Dikutip Gridhot dari Banjarmasin Post, menurut Ustad Abdul Somad, Nabi Muhammad pernah melarang umatnya berziarah kubur, namun sekarang sudah dibolehkan.

Baca Juga: Bagus dan Independen, Inilah Rekam Jejak Hakim Wahyu Imam Santoso yang Vonis Ferdy Sambo Hukuman Mati, Sempat Diserang 2 Isu Negatif

Terkait waktunya, bisa kapan saja, tak harus menjelang bulan puasa.

“Kapan saja boleh. Mau menjelang puasa, sedang bulan puasa atau setelah bualan puasa, bebas saja. Lalu mengapa orang-orang kita sering berziarah kubur menjelang bulan puasa? Mungkin saja karena dia baru bisa libur pas mau puasa atau saat sedang bulan puasa. Bisa juga karena hatinya sedang lapang, ingin mengingat Allah maka pergilah di ke kubur, mau mengingat mati,” jelasnya.

Katanya, hal ini ada di kitab karangan seorang syekh tentang ziarah kubur.

Lalu ada lagi pertanyaan, apakah berziarah kubur menjelang bulan puasa pernah dilakukan Nabi Muhammad?

Jawabnya, tidak semua perbuatan yang tidak dilakukan Nabi Muhammad lantas tak bisa pula kita lakukan.

Contoh, membaca ayat Kursi di empat sudut rumah ketika memasuki rumah.

Nabi Muhammad tak pernah melakukan ini, namun dilakukan oleh salah satu sahabat Nabi Muhammad, yaitu Abdurrahman bin Auf.

“Abdurrahman bin Auf ketika pulang ke rumahnya malam hari, diucapkannya ayat Kursi di empat sudut rumahnya, kanan, kiri dan dua di belakang,” katanya.

Artinya, jika kita ingin juga melakukan ini untuk perlindungan dari kejahatan setan boleh saja walaupun tak pernah dilakukan Nabi Muhammad.

“Sebab hadis itu ada empat jenis, yaitu berdasarkan perkataan, sifat, ketetapan dan perbuatan Nabi Muhammad,” katanya.

(*)