Find Us On Social Media :

Sudah Kepung Markas KKB Papua Pimpinan Egianus Kogoya, Aparat Justru Temui Kendala hingga Tak Bisa Bawa Kapten Philips Pulang

KKB Papua Egianus Kogoya masih menyandera pilot Susi Air, Kapten Philips

"Kami bawa pilot ini karena Indonesia tidak pernah mengakui Papua Merdeka, jadi kami tangkap pilot. Karena semua negara harus buka mata soal Papua Merdeka," kata salah satu separatis.

Datangi Papua

Beberapa hari setelah pemberitaan mengenai Philips yang ditawan KKB semakin kencang, diplomat Selandia Baru mendatangi langsung ke Papua.

Para diplomat tersebut terdiri dari Deputi Misi Diplomatik untuk ASEAN, Brendan Andrew Stanbury, dan Sekretaris II Politik Kedutaan Besar, Patrick John Fitzgibbon.

Di Papua, mereka menemui Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III Letnan Jenderal I Nyoman Cantiasa di Rimba Papua Hotel Timika, Mimika, Papua, Senin (13/2/2023). Pertemuan ini tak lain untuk membahas Philips yang tengah ditawan KKB.

Cantiasa mengatakan, dari pertemuan tersebut, Selandia Baru menawarkan bantuan apabila ada hal yang diperlukan Indonesia dalam menyelamatkan Philips.

"Diplomat Selandia Baru menawarkan bantuan apabila ada yang diperlukan saat melakukan pencarian dan evakuasi pilot Susi Air yang saat ini sedang dalam pencarian oleh aparat gabungan TNI-Polri," kata Cantiasa.

Diplomat Selandia Baru juga menyampaikan harapannya agar Philips dapat segera ditemukan dalam keadaan aman dan selamat.

"Kita juga minta dukungan internasional untuk membicarakan kepada Komisioner Tinggi Dewan HAM Internasional terkait masalah tersebut," kata Cantiasa.

Intervensi

Belakangan baru diketahui bahwa sebetulnya aparat TNI dan Polri telah mengepung markas KKB pimpinan Egianus Kogoya untuk membebaskan Philips.

 Baca Juga: KKB Papua Selalu Berpindah-pindah, TNI/Polri Akui Kesulitan Cari Lokasi Pilot Susi Air, Panglima TNI Yudo Margono: Mereka Berbaur dengan Masyarakat Sekitar