Find Us On Social Media :

KKB Papua Titip ke Pilot Susi Air di Distrik Jila, Ini Isi Surat yang Ditujukan pada PBB hingga Presiden Jokowi, Bikin Merinding yang Baca

Salah satu anggota KKB Papua menitipkan surat melalui pilot Susi Air berkebangsaan Afrika Selatan berinisial LR, Kamis (16/3/2023).

Baca Juga: 'Kalau Ada Perintah Kami Siap' Sudah Sebulan Lebih Pilot Susi Air Disandera, Kapuspen TNI Ungkap Alasan Tak Langsung Eksekusi KKB Papua

Diketahui, negosiasi sedang dilakukan pemerintah dan tokoh masyarakat dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya, yang menyandera pilot berkebangsaan Selandia Baru itu.

Lantas, apakah proses pembebasan sang pilot membutuhkan waktu yang lama? 

Hal tersebut dibenarkan Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksamana Muda (Laksda) Kisdiyanto kepada awak media di Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI, Sentul, Bogor, Rabu (15/3/2023).

"Ya memang kalau negosiasi tidak akan sebentar, pasti butuh waktu yang panjang," kata Kisdiyanto.

"Dan kita semua harus sabar, karena ini menyangkut nyawa manusia yang harus kita selamatkan. Meskipun satu orang, itu adalah nyawa manusia," sambungnya.

Dalam upaya pembebasan Kapten Philips, kata Kisdiyanto, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono telah berbincang dengan Duta Besar Selandia Baru Y M Kevin Burnett.

"(Selandia Baru) sudah menawarkan untuk membantu. Namun Bapak Panglima menyatakan bahwa satuan TNI masih cukup untuk bisa menangani masalah penyanderaan ini," kata Kisdiyanto.

Dia mengatakan, TNI-Polri sebenarnya bisa saja mengeksekusi KKB pimpinan Egianus Kogoya. Namun, eksekusi itu harus berdasarkan perintah dari negara.

"Sebenarnya TNI kalau sudah ada perintah dari negara, pemerintah, untuk segera mengeksekusi, kami akan laksanakan," kata Kisdiyanto.

Aparat TNI-Polri, lanjut dia, telah mengetahui titik-titik yang diprediksi menjadi tempat KKB membawa pilot Philips apabila ingin mengeksekusi.

"Kami memang tidak bisa fix tahu. Kami melalui sarana yang kami miliki, baik itu pesawat udara maupun intelijen yang lain, kami sudah mengetahui beberapa lokasi di wilayah Papua yang dimungkinkan itu adalah posisi mereka," kata Kisdiyanto.

Baca Juga: Kekuatan KKB Papua Makin Habis, Komandan Tertingginya Bawa Anak Buah ke TNI Polri untuk Menyerahkan Diri, Barang-barang Ini Diserahkan Sebagai Bukti Telah Kembali ke NKRI

Kisdiyanto juga menekankan bahwa operasi yang dilakukan adalah operasi penegakan hukum dan mengedepankan negosiasi.

"Sehingga yang lebih dikedepankan adalah bagaimana sandera ini selamat," ucap dia.

(*)