Find Us On Social Media :

Makan Gorengan untuk Buka Puasa Bisa Membahayakan Tubuh, Pakar Beri Penjelasan

Ilustrasi penjual gorengan

Gridhot.ID - Makan gorengan saat berbuka puasa memang sudah menjadi kebiasaan tersendiri di Indonesia.

Dikutip Gridhot dari GridHealth, gorengan adalah makanan yang sangat khas di Indonesia. Biasanya dapat ditemui di gerobak pinggir jalan pada sore hari.

Jajanan gorengan ini sendiri memiliki banyak macamnya. Mulai dari ketela goreng, bakwan, tempe, tahu yang dibalut dengan tepung dan digoreng hingga berwarna kuning keemasan.

Salah satu kebiasaan orang Indonesia ketika masuk waktu berbuka puasa yakni menyantap gorengan, seperti mendoan, pisang goreng, risol, bakwan, dan lainnya.

Tanpa adanya gorengan yang tersaji ketika berbuka puasa dirasa kurang lengkap.

Memang, gorengan adalah jajanan yang banyak penggemarnya.

Memiliki rasa yang renyah, gurih dan nikmat membuat semua orang menyukai jajanan yang digoreng dengan tepung ini.

Namun siapa sangka, makanan favorit sejuta umat ini malah cukup berbahaya jika sering dikonsumsi untuk berbuka puasa.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com yang juga melansir laman resmi Universitas Gadjah Mada (UGM), Senin (27/3/2023) dietisien Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM Tony Arjuna memberikan alasannya.

Menurutnya, gorengan sangat tidak direkomendasikan untuk berbuka karena komposisinya dominan karbohidrat dan lemat tidak sehat.

Contohnya saja proses pengolahan gorengan biasanya menggunakan minyak yang telah dipakai berulang-ulang.

Baca Juga: 3 Zodiak Ini Ketiban Rezeki Nomplok Sebelum Lebaran, THR Melimpah Sampai Bisnis Kebanjiran Pelanggan

Itu bisa menjadikan mintak sebagai sumber kolesterol yang sebenarnya tidak ideal untuk digunakan.

"Jarang yang ada gorengan yang 1-2 kali pakai ganti minyaknya. Kebanyakan minyak yang digunakan itu sudah dipakai berkali-kali dan jadi model sumber kolesterol," kata Tony.

Selain itu, gorengan juga tersusun dari karbohidrat sederhana.

Jenis karbohidrat ini sifatnya cepat dibakar dan dicerna oleh tubuh sehingga menjadikan kadar gula darah dalam tubuh menjadi cepat turun dan membuat cepat merasa lapar pula.

"Bahkan berbuka dengan yang manis-manis juga tidak terlalu ideal karena dapat menaikkan gula darah dengan cepat lalu turunnya juga cepat, sehingga mudah merasa lapar kembali," ungkap Tony.

(*)