Find Us On Social Media :

Kadang Teriak-teriak Sendiri di Depan Rumahnya, Keseharian Yudho Andreawan Diungkap Tetangga dan Pak RT Bontang, Orangtua: Kejiwaannya Tak Stabil

Sosok Yudo Andreawan.

Laporan Wartawan Gridhot.ID - Akhsan Erido Elezhar

Gridhot.ID - Yudo Andreawan, pria pembuat onar di Stasiun Manggarai ternyata juga kerap membuat keributan di tempat tinggalnya di Bontang.

Yudo Andreawan viral di media sosial karena sering memicu keributan di tempat umum.

Ternyata, pria berusia 25 tahun juga membuat onar di kafe bilangan Komplek Perumahan BSD Bontang, pada Januari 2023 lalu.

Dilansir Gridhot.ID dari artikel terbitan TribunJakarta, 17 April 2023, pasalnya, Yudo Andreawan sempat memukul sekuriti perumahan BSD. Tetangga pun mengeluhkan kelakuan Yudo.

Bahkan, para tetangga sempat berbicara mengenai perilaku warga Jalan Gunung Malabar BSD Bontang itu kepada orang tuanya. Namun, orangtua Yudo merasa anaknya itu benar.

Padahal, Yudo Andreawan cukup dikenal temperamental beberapa tahun terakhir.

Akibatnya kini banyak tetangga yang takut untuk berkomunikasi dengan Adreawan.

“Karena kadang tiba-tiba ngamuk. Jadi malas. Kalau meresahkan itu pasti. Karena kadang teriak-teriak di depan rumahnya,” kata tetangga Yudo yang tak ingin disebutkan namanya, Jumat (14/4/2023).

Keresahan ini sempat dikeluhkan ke orang tua Andreawan. Hanya saja kurang mendapat respon positif dari keluarga.

Baca Juga: Tenaga Honorer di Indonesia Akan Diangkat Menjadi PPPK Secara Otomatis Tanpa Tes, Pegawai Non ASN Bisa Bernafas Lega

“Ada yang ngeluh. Cuman orang tuanya itu, merasa Andre itu pintar dan bisa selesaikan masalahnya sendiri. Dia ngamuk bukan karena sakit mental, tapi karena ada pemicunya kata dia. Jadi bapaknya itu malah benarkan anaknya,” ungkapnya.

Sementara ketua RT 35 Belimbing Bontang, tempat Yudo Andreawan tinggal turut memberi komentar.

Sosok Andre sejak kecil dikenal pendiam dan anak yang baik.

“Dia kecil dikenal pendiam. Cuman ditahun 2022 ini dia berubah. Tiba-tiba jadi pemarah. Infonya dia itu memang sakit. Sempat pergi ke psikiater,” terang Daniel, Ketua RT 35 di Perumahan BSD.

Daniel juga membenarkan jika Andreawan kerap teriak-teriak di depan rumah dan sering ribut di tempat umum.

“Di Cafe BSD juta ribut. Cuman jarang dia Bontang. Kalau teriak-teriak infonya benar. Cuman tidak kedengaran sampai rumah saya,” ungkapnya.

Respon Orangtua Yudo

Dikutip Gridhot.ID dari artikel terbitan TribunKaltim, 17 April 2023, orangtua Yudo Bambang angkat bicara mengenai ulah anaknya itu.

Bambang mengatakan, keributan yang kerap terjadi akibat ulah anaknya itu dilatari karena kondisi kejiwaan Yudo Andreawan yang kurang stabil beberapa tahun terakhir ini.

Baca Juga: 3 Weton dengan Khodam Leluhur Paling Sakti, Hidup Aman Sentosa hingga Tak Ada yang Berani Macam-macam

Sehingga keributan yang kerap dilakukan itu di luar kontrol Yudo Andreawan.

“Kondisi anak saya itu sakit. Ada resume riwayat penyakitnya. Sehingga apa yang dia lakukan itu kadang diluar kontrol,” terangnya saat ditemui di rumahnya, Jumat (14/4/2023).

Termasuk Yudo Andreawan yang menempuh pendidikan S2 Hukum UI juga masih dalam proses pengobatan dokter dan psikiater di Jakarta.

Terkait pendamping, Bambang mengatakan, sebelumnya pihak keluarga telah melakukan pendampingan selama sebulan di Jakarta.

Hanya saja pendampingan itu tidak bisa dilakukan terus-terusan.

Menurutnya, kondisi Andreawan saat ini terbilang cukup baik dari yang sebelum-sebelumnya.

“Cuman belum terlalu pulih. Karena masih perlu konsumsi obat dari dokter,” bebernya.

Namun Bambang meyakini, keributan akibat ulah anaknya itu lantaran dipicu sesuatu penyebab.

Sebab di keluarga, Andreawan sangat dikenal rasional dan pintar.

Baca Juga: 3 Weton dengan Khodam Leluhur Paling Sakti, Hidup Aman Sentosa hingga Tak Ada yang Berani Macam-macam

“Tapi saya yakin dia itu marah karena ada penyebabnya. Cuman dia itu tiba bisa mengontrol amarahnya,” terang Bambang.

Bambang berharap masyarakat bisa memahami kondisi anaknya yang saat ini tengah berjuang sembuh dari penyakitnya.

Bahkan saat ini kondisi Andreawan diperparah setelah mendapat disanksi cuti paksa dari kampus akibat keributan yang diperbuat bebarapa waktu lalu di tempat kuliah.

“Harapanya masyarakat bisa mengerti. Dan kalau terjadi keributan bisa diredamkan.

Karena anak saya saat ini memang sakit. Dia juga terpukul karena tidak bisa selesaikan tesisnya karena dipaksa cuti dari kampus,” katanya.

(*)