Find Us On Social Media :

Geger Senjata Api Dirut BUMN Meletus di Bandara, Erick Thohir Singgung Nasib Harry Warganegara: Masa Ketemu Rakyat Bawa Pistol?

ilustrasi Menteri BUMN Erick Thohir singgung nasib Dirut BUMN yang pistolnya meletus di bandara

GridHot.ID - Geger direktur utama BUMN yang membawa senjata api hingga tak sengaja meletus.

Kejadian senjata api milik dirut BUMN meletus itu terjadi di Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan.

Menteri BUMN, Erick Thohir, pun buka suara terkait kejadian tersebut. Lantas, bagaimana nasib dirut BUMN?

Melansir Kompas.com, penumpang dan petugas Bandara Internasional Sultan Hasanuddin dibuat heboh dengan letusan senjata yang berasal dari Counter 16 Citilink.

Letusan itu rupanya berasal dari senjata milik Direktur Utama (Dirut) BUMN PT Berdikari, Harry Warganegara, yang terjatuh.

Kapolsek Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Iptu Muh Arsyad mengatakan, awal mula meletusnya senjata jenis kaliber 32 battle Army saat dilakukan pemeriksaan oleh petugas bandara di pintu check in, pada Senin (17/4/2023) pukul 08.30 pagi.

"Pada saat akan dilakukan safety kit, atau penyimpanan senjata ke air line, protokol ini kurang hati-hati, lalai sampai senjata itu jatuh ke lantai. Setelah jatuh, dia pegang, meledak," kata Arsyad saat dikonfirmasi, Rabu (19/4/2023).

Saat senjata itu meletus, peluru karet yang terisi dalam pistol kemudian mengenai meja di counter check in.

Petugas dan beberapa penumpang yang di lokasi pun kaget.

"Itu senjata sempat meledak dengan peluru karet," beber Arsyad.

Arsyad juga menuturkan bahwa kala pemeriksaan dilakukan, yang membawa senjata milik Harry Warganegara ialah sang ajudan berinisial AF.

Baca Juga: Belasan Pistol Milik Dito Mahendra Ternyata untuk Bertempur, Polri Pastikan 9 Senjata Api Ilegal, KPK: Ada Peluru Tajamnya

"Ini pemilik atas nama Harry Warganegara merupakan rombongan Kementerian Pertanian yang diurus oleh protokol kementerian pertanian atas nama Andi Faisal," ujar dia.

Sementara itu, mengutip tribunjateng.com, pistol milik Direktur Utama (Dirut) BUMN PT Berdikari, Harry Warganegara, meletus saat berada di area check-in Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Insiden itu terjadi saat pihak petugas Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar melakukan pengecekan barang bawaan untuk check-in di Counter 16 Citilink pada Senin (17/4/2023).

Namun, tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.

Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Komang Suartana membenarkan perihal kejadian itu.

Dia mengatakan, pistol itu meledak kala ajudan Harry Warganegara sedang melakukan pengosongan amunisi senjata.

"Karena mau melakukan pengosongan senjata. Mungkin saat itu mau mengambil kartunya senjata itu mau lepas dan jatuh masuk pelatuknya," kata Komang kepada awak media saat dikonfirmasi, Rabu (19/4/2023) siang

Meanggapi hal itu Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir ikut angkat suara.

Senpi milik dirut BUMN itu meletus saat melewati pemeriksaan.

Terkait hal tersebut, Erick mengaku, pihaknya akan mempelajari terlebih dahulu temuan di lapangan mengenai hal tersebut.

"Saya harus pelajari dulu karena belum ada laporan tertulis. Tapi, kalau saya sebagai menteri enggak bawa pistol, memang kita datang ke rakyat mau nakut-nakutin? Enggaklah."

Baca Juga: Todong Pistol hingga Seruduk Mobil Brio Bak Koboy Jalanan, Sopir Fortuner yang Serang Taksi Online Kini Sudah Resmi Jadi Tersangka, Ini Sosoknya yang Baru Lulus Kuliah

"Kita harusnya mesti melayani rakyat dong," ucap Erick di Jakarta, Rabu (19/4/2023), seperti dilansir Wartakotalive.com.

Erick mengatakan, dirinya akan memberikan sanksi kepada yang bersangkutan.

"Pasti dong (ada sanksi tegas), kalau sudah ada hitam di atas putihnya. Menterinya saja enggak bawa pistol, masa mau ketemu rakyat bawa pistol?"

"Ketemu rakyat harus melayani. Kalau pistol air boleh kali buat lucu-lucuan, biar segar," kata dia.

Menurut Erick, seharusnya dirut BUMN tidak membawa senjata api karena dirinya yang seorang menteri saja tidak pernah membawa pistol.

"Mestinya enggak boleh. Saya sebagai menteri enggak pernah bawa pistol," ujarnya.(*)