Find Us On Social Media :

KKB Papua Mati Kutu, Warga Bersatu Bawa Busur Panah Serang Balik OPM yang Sering Ancam Mereka

Ilustrasi

 

Gridhot.ID - KKB Papua dilaporkan masih menyandera pilot Susi Air, kapten Philip Mark Merthens.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya masih terus menyekap pilot Susi Air.

Meski sudah melakukan berbagai negosiasi, nyatanya belum membuahkan hasil yang tepat dan tidak beresiko panjang.

Bahkan dalam operasi pembebasan pilot Susi Air, empat prajurit TNI gugur akibat ditembaki KKB Papua saat sedang berusaha mendekati para penyandera pilot Susi Air di Nduga.

Dikutip Gridhot dari Tribun Papua, pasca kontak tembak yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Nduga Papua dengan anggota Tentara Nasional Indonesia ( TNI) menyisakan trauma dan keresahan masyarakat setempat.

Situasi warga masyarakat di wilayah Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah sempat tidak terkontrol dan tidak kondusif.

Namun kini mulai Senin 24 April 2023, perkembangan situasi akibat gangguan gerombolan KKB terhadap masyarakat dan TNI-Polri sudah nampak mulai kondusif.

Dilansir dari TribunPapua, Kolonel Kav Herman Taryaman, Kapendam XVII/Cenderawasih menjelaskan kronologi kontak tembak yang sebelumnya terjadi.

Ia mengatakan, sebelumnya pada, Minggu 23 April 2023 KKB mengggunakan dua senjata api laras panjang berupaya menyerang aparat TNI Yonif 305/TKR di Kampung Sambili menuju Kampung Kusage.

"Jadi terjadilah kontak tembak namun namun gerombolan KST atau KKB ini melarikan diri," kata Kolonel Herman kepada Tribun-Papua.com, Selasa (25/4/2023).

Akibat gangguan tersebut, ia melanjutkan, membuat resah masyarakat di Kampung Sambili, Kampung Kusage, dan Kampung Mamba Bawah.

Baca Juga: Hotman Paris Murka, Istrinya Diisukan Sakit Keras dan Minta Diobati Ida Dayak, Fakta Asli Terungkap: Dasar Lu!

Atas keresahan itu juga memicu keributan antara gerombolan KKB dengan masyarakat di kampung.

Bahkan warga sempat mengusir kelompok ini keluar dari kampung.

"Masyarakat mengusir dan berusaha melawan gerombolan KST atau KKB yang selama ini menjadikan masyarakat sebagai tameng dan sering mengancam masyarakat," kata Herman.

Dikatakan, saat terjadi serangan aparat keamanan langsung melakukan siaga mengantisipasi terjadi serangan gerombolan KST atau KKB.

"Di sana warga Kampung Bilogai berkumpul membawa busur dan panah berupaya mengusir gerombolan KST atau KKB dari kampung mereka," ungkapnya.

Kolonel Herman menambahkan, hal yang sama juga dilakukan oleh unsur Forkopimda Kabupaten Intan Jaya di mana mereka sepakat untuk melawan gerombolan KST atau KKB karena meresahkan dan membuat situasi tidak aman.

(*)