Find Us On Social Media :

KKB Papua Sangkal Amarah Susi Pudjiastuti soal Penyanderaan Pilot Philips Marthen, Jubir TPNPB-OPM: Dia Pikir Bukan Penjajahan?

Jubir TPNPB-OPM Sebby Sambom sebut Susi Pudjiastuti termasuk dalam pihak penjajah di Papua

"Bukan pasukan tempur. Tapi mereka ditembaki begitu saja, ya saya marah. Ikut marah. Anak istri yang ditembaki ini bagaimana, terpikirkan kah oleh Egianus (Kogoya) dan kawan kawan?" kata Susi.

KKB Papua menyangkal

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) menyangkal perkataan Susi Pudjiastuti.

Menurut TPNPB-OPM, Susi merupakan bagian dari pemerintah kolonial yang telah menjajah Papua.

"Susi adalah bagian dari pemerintah kolonial yang menjajah Papua," kata Juru bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom.

Sebby Sambom menambahkan bahwa penerbangan Susi Air di Papua hanya untuk mengambil keuntungan bisnis dan bukan untuk membantu masyarakat Papua.

"Jadi yang Susi lakukan itu dia pikir bukan penjajahan? Itu aneh," kata Sebby Sambom.

Sebby Sambom juga menyatakan bahwa Philips Marthen, pilot yang disandera, juga dianggap sebagai bagian dari penjajah karena memegang surat izin penerbangan dari Panglima TNI.

Menurutnya, OPM menganggap Philips Marthen sebagai bagian dari pasukan keamanan Indonesia.

Sebby Sambom juga menegaskan bahwa Papua tidak membutuhkan bantuan dari Susi Air atau infrastruktur dan sekolah yang dibangun oleh pemerintah Indonesia.

Menurutnya, orang Papua dapat membangun sendiri infrastruktur dan sekolah setelah merdeka dengan kekayaan alam mereka sendiri.

Sebagai informasi, KKB Papua membakar pesawat Susi Air di Bandar Udara Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan pada 7 Februari 2023 dan menyandera pilot Philips Marthen yang hingga kini masih belum dibebaskan.

Meskipun KKB Papua awalnya membuka diri untuk melakukan negosiasi untuk membebaskan Philips Marthen, namun mereka justru menembaki personel TNI dari Satuan Tugas Batalion Infanteri (Yonif) Raider 321/Galuh Taruna Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) di Distrik Mugi, Nduga, Papua Pegunungan pada 15 April 2023, sehingga lima personel TNI meninggal dunia.

Baca Juga: Egianus Kogoya Bohong Besar, Klaim KKB Papua Bunuh 16 Prajurit Kostrad, Kapuspen TNI Tunjukkan Fakta Sebenarnya: Pola Teroris!

(*)