Find Us On Social Media :

KKB Papua Bebaskan 4 Pekerja BTS, Kapolda Papua Bongkar Kondisi Terkini Sandera, Ternyata Begini Nasib Para Korban

Foto arsip. Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri mengungkapkan kondisi terkini pekerja pembangunan BTS milik Bakti Kominfo di Okbab, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan yang sempat disandera KKB, Minggu (14/5/2023).

Mereka yang mengalami luka kini tengah menjalani perawatan.

Sebelumnya diberitakan ada 4 warga yang disandera para pelaku.

Namun belakangan informasi ini dibantah oleh Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri.

Menurut keterangan Irjen Mathius D Fakhiri, sebenarnya hanya ada dua orang yang disandera pelaku.

Baca Juga: KKB Papua Makin Berani hingga Minta Duit Tebusan Rp 500 Juta, Begini Kronologi Penyanderaan 4 Pekerja Tower BTS Telkomsel

Mereka merupakan pekerja PT Infrastruktur Bisnis Sejahtera (IBS).

Fakhiri mengatakan, bahwa kasus penyanderaan sudah berakhir.

Fakhiri juga menjelaskan dudik perkara sebenarnya terkait kasus penyanderaan pekerja ini.

Menurut Fakhiri, satu korban yang merupakan aparatur sipil negara (ASN) bernama Peas Kulka, saat kejadian langsung menghindar dan tidak ikut ditahan.

"Total itu ada empat orang, tiga itu pendatang ( pekerja PT IBS) yang kena bacok, yang satu orang Papua, dia tidak diapa-apain. Korban luka yang satu (Benyamin Sembiring) sempat menyelamatkan diri ke Puskesmas, yang dua ditahan," ujar Irjen Mathius D Fakhiri di Merauke, Sabtu (13/5/2023) malam.

Kemudian, setelah kapolres dan Wakil Bupati Pegunungan Bintang berkoordinasi dengan tokoh masyarakat dan tokoh agama setempat, mereka mulai melakukan pendekatan terhadap para pelaku.

"Dua korban yang ditahan, atas pendekatan tokoh masyarakat dan agama, akhirnya diserahkan dan dibawa ke Puskesmas untuk mendapat pengobatan. Itu yang disampaikan oleh masyarakat kepada Kapolres dan Wakil Bupati Pegunungan Bintang di Oksibil," jelas Kapolda.

Fakhiri memastikan, aparat keamanan dan pemerintah daerah setempat akan segera berusaha mengevakuasi para korban ke Distrik Oksibil.

Mengenai para pelaku yang menggunakan senjata tajam saat menyerang korban, ia belum memberi jawaban tegas.

"Yang melakukan itu memang tidak dikenal oleh masyarakat Okbab, jadi kuat dugaan itu KKB, tapi kita butuh pembuktian," ungkapnya.

(*)