Find Us On Social Media :

KKB Papua Bebaskan 4 Pekerja BTS, Kapolda Papua Bongkar Kondisi Terkini Sandera, Ternyata Begini Nasib Para Korban

Foto arsip. Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri mengungkapkan kondisi terkini pekerja pembangunan BTS milik Bakti Kominfo di Okbab, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan yang sempat disandera KKB, Minggu (14/5/2023).

Laporan Wartawan Gridhot.ID - Akhsan Erido Elezhar

Gridhot.ID - Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengungkap kondisi terkini pekerja pembangunan base transceiver station (BTS) atau menara komunikasi milik Bakti Kominfo di Okbab, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan yang sempat disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Fakhiri mengatakan para pekerja proyek PT Inti Bangun Sejahtera (IBS) itu sudah bersama masyarakat di Distrik Okbab.

Melalui keterangan tertulis, dia mengatakan kondisi para korban yang sempat disandera itu telah berangsur membaik.

Dilansir Gridhot.ID dari artikel terbitan KompasTV, 15 Mei 2023, korban penyanderaan yang terluka karena dianiaya anggota KKB, kata dia, sudah mendapat perawatan medis di puskesmas setempat.

“Update terakhir (Sabtu) sore, pendarahan pada korban sudah berhenti. Kami berharap, malam ini kepala distrik sudah bisa sampai di Kampung Okbab," kata Irjen Fakhiri, Minggu (14/5/2023), dilansir dari Antara.

Berdasarkan informasi yang ia dapatkan, tiga korban telah bersama masyarakat setempat.

"Tidak ada lagi kekerasan atau penganiayaan yang dilakukan oleh kelompok tersebut,” imbuhnya.

Sebelumnya polisi menyebut ada empat warga yang disandera para pelaku, namun Irjen Fakhiri mengatakan hanya dua pekerja PT IBS yang disandera.

"Total itu ada empat orang, tiga itu pendatang (pekerja PT IBS) yang kena bacok, yang satu orang Papua, dia tidak diapa-apain," kata Irjen Fakhiri di Merauke, Sabtu (13/5/2023) malam, sebagaimana dilaporkan Kompas.com.

Baca Juga: Husen Tega Habisi Nyawa Irwan dengan Cara Kejam, Pelaku Pembunuh Bos Galon Semarang Wanti-wanti Soal Ini: Kalau Ketemu Saya Bisa Bahaya

"Korban luka yang satu (Benyamin Sembiring) sempat menyelamatkan diri ke puskesmas, yang dua ditahan (disandera -red)," imbuhnya.

Fakhiri menjelaskan, satu korban yang merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN) bernama Peas Kulka, saat kejadian langsung menghindar dan tidak ikut ditahan.

Ia juga mengungkapkan, dua orang yang disandera telah diamankan oleh tokoh masyarakat setempat setelah dilakukan koordinasi dengan Kapolres Pegunungan Bintang AKBP Mohamad Dafi Bastomi, Wakil Bupati Pegunungan Bintang Kris Bakweng Uropmabin.

"Dua korban yang ditahan, atas pendekatan tokoh masyarakat dan agama, akhirnya diserahkan dan dibawa ke puskesmas untuk mendapat pengobatan, itu yang disampaikan oleh masyarakat kepada Kapolres dan Wakil Bupati Pegunungan Bintang di Oksibil," terangnya.

Irjen Fakhiri memastikan aparat keamanan dan pemerintah daerah setempat akan segera mengevakuasi para korban ke Distrik Oksibil.

Mengenai para pelaku yang menggunakan senjata tajam saat menyerang korban, ia menyebut pihaknya masih mencari bukti-bukti.

"Yang melakukan itu memang tidak dikenal oleh masyarakat Okbab, jadi kuat dugaan itu KKB, tapi kita butuh pembuktian," jelasnya.

Kasus penyanderaan terjadi di Distrik Okbab setelah tiga pekerja PT IBS bersama Kepala Dinas Kominfo Pegunungan Bintang, mendarat di Lapangan Terbang Okbab, pada Jumat (12/5) pagi.

Saat mendarat, ada sejumlah orang, dua diantaranya memegang senjata tajam, menyerang dan mengancam mereka. Tiga korban terluka dan satu berhasil melarikan diri.

Baca Juga: 3 Weton Ini Akan Diberkahi Nasib Baik, Dipercaya Akan Terpandang di Masyarakat dan Punya Kehidupan Mapan

Sementara dua pekerja lainnya ditahan oleh para pelaku yang meminta tebusan uang Rp500 juta.

Benyamin Sembiring yang merupakan pekerja PT IBS yang berhasil melarikan diri, sudah dievakuasi ke Jayapura pada Sabtu (13/5/2023) siang dan saat ini dirawat di RS Marthen Indey.

Dikutip Gridhot.ID dari artikel terbitan Serambinnews, 15 Mei 2023, terbaru, Kapolda Papua Irjen Mathius Fakhiri mengungkapkan detik-detik Kelompok Kriminal Bersenjata ( KKB) membebaskan 2 pekerja PT Inti Bangun Sejahtera (IBS) di Distrik Okbab, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan yang sebelumnya sempat disandera.

Kapolda Papua Irjen Mathius Fakhiri mengatakan pembebasan sandera itu dilakukan dengan melibatkan tokoh masyarakat dan tokoh agama setempat.

KKB membebaskan dua sandera terakhir setelah Kapolres dan Wakil Bupati Pegunungan Bintang berkoordinasi dengan tokoh masyarakat dan tokoh agama setempat untuk melakukan pendekatan terhadap para pelaku.

"Dua korban yang ditahan, atas pendekatan tokoh masyarakat dan agama, akhirnya diserahkan dan dibawa ke Puskesmas untuk mendapat pengobatan, itu yang disampaikan oleh masyarakat kepada Kapolres dan Wakil Bupati Pegunungan Bintang di Oksibil," kata Irjen Mathius Fakhiri.

Fakhiri menyebut, ada empat orang yang disandera. Terdiri dari tiga pendatang dan satu orang Papua.

Satu orang yang terluka menyelamatkan diri ke Puskesmas.

Sementara satu korban yang merupakan aparatur sipil negara (ASN) bernama Peas Kulka langsung menghindar dan tidak ikut ditahan.

Baca Juga: 3 Weton Ini Akan Diberkahi Nasib Baik, Dipercaya Akan Terpandang di Masyarakat dan Punya Kehidupan Mapan

"Total itu ada empat orang, tiga itu pendatang (pekerja PT IBS) yang kena bacok, yang satu orang Papua, dia tidak diapa-apain. Korban luka yang satu (Benyamin Sembiring) sempat menyelamatkan diri ke Puskesmas, yang dua ditahan," ujarnya.

Fakhiri menyebut, aparat keamanan dan pemerintah daerah setempat akan segera berusaha mengevakuasi para korban ke Distrik Oksibil.

Berakhirnya Drama Penyanderaan

Aksi penyanderaan yang diduga dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata ( KKB) terhadap sejumlah pekerja PT Infrastruktur Bisnis Sejahtera (IBS) di Distrik Okbab, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan, pada Jumat (12/5/2023) lalu berakhir sudah.

Pekerja yang sebelumnya dikabarkan disandera KKB sudah dibebaskan.

Mereka yang mengalami luka kini tengah menjalani perawatan.

Sebelumnya diberitakan ada 4 warga yang disandera para pelaku.

Namun belakangan informasi ini dibantah oleh Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri.

Menurut keterangan Irjen Mathius D Fakhiri, sebenarnya hanya ada dua orang yang disandera pelaku.

Baca Juga: KKB Papua Makin Berani hingga Minta Duit Tebusan Rp 500 Juta, Begini Kronologi Penyanderaan 4 Pekerja Tower BTS Telkomsel

Mereka merupakan pekerja PT Infrastruktur Bisnis Sejahtera (IBS).

Fakhiri mengatakan, bahwa kasus penyanderaan sudah berakhir.

Fakhiri juga menjelaskan dudik perkara sebenarnya terkait kasus penyanderaan pekerja ini.

Menurut Fakhiri, satu korban yang merupakan aparatur sipil negara (ASN) bernama Peas Kulka, saat kejadian langsung menghindar dan tidak ikut ditahan.

"Total itu ada empat orang, tiga itu pendatang ( pekerja PT IBS) yang kena bacok, yang satu orang Papua, dia tidak diapa-apain. Korban luka yang satu (Benyamin Sembiring) sempat menyelamatkan diri ke Puskesmas, yang dua ditahan," ujar Irjen Mathius D Fakhiri di Merauke, Sabtu (13/5/2023) malam.

Kemudian, setelah kapolres dan Wakil Bupati Pegunungan Bintang berkoordinasi dengan tokoh masyarakat dan tokoh agama setempat, mereka mulai melakukan pendekatan terhadap para pelaku.

"Dua korban yang ditahan, atas pendekatan tokoh masyarakat dan agama, akhirnya diserahkan dan dibawa ke Puskesmas untuk mendapat pengobatan. Itu yang disampaikan oleh masyarakat kepada Kapolres dan Wakil Bupati Pegunungan Bintang di Oksibil," jelas Kapolda.

Fakhiri memastikan, aparat keamanan dan pemerintah daerah setempat akan segera berusaha mengevakuasi para korban ke Distrik Oksibil.

Mengenai para pelaku yang menggunakan senjata tajam saat menyerang korban, ia belum memberi jawaban tegas.

"Yang melakukan itu memang tidak dikenal oleh masyarakat Okbab, jadi kuat dugaan itu KKB, tapi kita butuh pembuktian," ungkapnya.

(*)