Find Us On Social Media :

Dokter Ngamuk Gegara Dipanggil Tanpa Embel-embel Gelar, Aksinya Tampar hingga Jambak Staf Karen's Diner Bali Viral, Manajemen Klarifikasi

Karyawan Karen's Diner Bali dianiaya dokter .

GridHot.ID - Viral di media sosial, aksi seorang dokter yang melakukan penganiayaan terhadap staf Karens's Diner Bali.

Dokter tersebut melakukan penganiayaan lantaran hal sepele, yakni tak terima dipanggil staf Karen's Diner tanpa embel-embel 'dokter'.

Melansir TribunJakajarta.com, tampak dalam unggahan Instagram @karensdinerbali, dokter tersebut datang ke restoran pada pukul 14:58 WITA.

Manajemen Karen's Diner menjelaskan, pihaknya sudah memasang poster besar bertuliskan konsep pelayan resotran di akses pintu masuk.

"Jika tamu masuk, maka tamu sudah setuju akan dilayani dengan konsep pelayanan yang tak ramah, dsb," tulisnya, dikutip pada Kamis (18/5/2023).

Dokter tersebut yang tak terima dipanggil nama secara langsung tanpa gelar dokter lantas menghampiri staf restoran bernama Sahrul dan melakukan pemukulan.

Melihat kejadian itu, staf perempuan bernama Tiara lantas menghampiri sang dokter untuk memberitahu aturan yang berlaku di restoran tersebut.

"Memukul keras bagian belakang Sahrul serta menarik baju bagian belakang dengan marah-marah dan sambil menunjuk karena tak terima dipanggil nama secara langsung tanpa menggunakan gelar Dokter," tulis pihak manajemen.

"Melihat situasi itu staf perempuan bernama Tiara langsung menghampiri pelaku untuk memberitahu aturan yaitu tak boleh ada main fisik antara tamu dan staf," lanjutnya.

"Pelaku langsung marah, Tiara menginformasikan ke teman/staf dokter tersebut yang sudah duduk di meja, jika tidak mau mengikuti peraturan silahkan keluar dari restoran sekarang," tambahnya.

Dokter tersebut rupanya tak terima dengan sikap  Tiara.

Dokter itu mendorong tangan Tiara lalu mendorong badan korban dengan keras.

Baca Juga: Istri Sah Sampai Syok, Dikira Masih Kinyis-kinyis, Viral Seorang Suami Kepergok Selingkuh dengan Nenek-nenek: Sudah Nikah Siri 16 Bulan

Tak hanya itu, Tiara juga dijambak rambutnya dan ditampar dari depan dengan keras.

"Seketika itu juga Tiara membela diri, namun tindak kekerasan dokter tersebut berlanjut dengan menarik rambut Tiara hingga cedera, terjatuh dan rambutnya rontok," ungkapnya.

"Ketika dipisahkan oleh staf bernama Julia, dokter itu langsung meronta dengan keras hingga mengakibatkan Julia terjatuh ke lantai dan cedera di lengan serta pundak," sambungnya.

Karen's Diner juga memperlihatkan rekaman CCTV serta bukti rambut Tiara yang rontok karena dijambak pelaku.

Sementara itu, warganet mengecam apa yang dilakukan sang dokter.

Banyak juga yang mengatakan, apa yang dilakukan dokter tersebut sangat keterlaluan.

"ini dokter dulu’nya jaman sekolah pasti gak punya temen dah," tulis warganet feni_zeezee

"Gila jabatan banget sih diluar harus dipanggil dokter juga, ya kalo lg kerja di rs atau di klinik lah ini ga lagi kerja minta di panggil dokter juga hadeeeeh jabatan ga dibawa mati pak," tulis warganet @inthak.

"Astagaa tolong di tindak lanjutin kk biar stafnya dapat keadilan seorang dokter kok gitu yaa," tulis warganet @yuyunsavitri.

Di akun media sosialnya, dokter berinisial TK itu sudah memberikan klarifikasi.

Ia meminta maaf karena telah melakukan tindakan merugikan.

Baca Juga: Cuma Akibat Masalah Sepele, Buruh Bangunan di Sulawesi Tengah Tega Bunuh Sahabatnya Sendiri Secara Tragis, Ini Kronologi Lengkapnya

Melansir TribunBali.com, kasus penganiayaan yang dilakukan seorang dokter berinisial KT terhadap staf Karen's Diner Bali, kemungkinan besar akan berlangsung damai.

Meski kasus tersebut sudah dilaporkan ke Polsek Kuta Utara.

Kanit Reskrim Polsek Kuta Utara Iptu Mohammad Amir mengakui sudah mengetahui jika kedua belah pihak sudah melakukan perdamaian. Bahkan pihak terlapor juga sudah melakukan klarifikasi.

"Nah untuk kasusnya kita kan rencana undang mereka Jumat 19 Mei 2023 besok. Bahkan antara pelapor dan terlapor diberikan undangan yang berbeda yakni pagi untuk saksi dan sore untuk terlapor," katanya, Kamis (18/5/2023).

Disinggung mengenai upaya damai yang dilakukan, Iptu Amir juga tidak menampik. Diakui kedua belah pihak kabarnya akan melakukan perdamaian.

"Untuk berdamainya, sementara baru penyampaian lisan saja dari kedua belah pihak. Belum ada lapor langsung ke kami," bebernya.

Kendati demikian, pada Jumat pagi (19/52023) hari ini, pihaknya juga berencana akan mempertemukan kedua belah pihak yakni antara pelapor dan terlapor.

Sehingga jika sepakat berdamai harus melalui prosedur, dengan melakukan pencabutan berkas dan membuat surat pernyataan.

"Coba besok sekalian kita pertemukan mereka. Bagaimana kesepakatannya, apa berdamai atau tidak. Karena secara lisan saja mengaku berdamai," imbuhnya. 

(*)