Find Us On Social Media :

Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Ilmuwan Pesaing Albert Einstein Ini Meninggal Dunia Usai Lama Berjuang Lawan ALS, Sudah Sejak Lama Ramalkan Kengerian Teknologi AI

Pemakaman Stephen Hawking

Sebelum menghembuskan nafas terakhir, Hawking mengidap penyakit motor neuron sejak tahun 1963.

Meski menderita penyakit, Hawking tetap melanjutkan studinya di Cambridge University dan mengantarkannya sebagai salah satu fisikawan paling berpengaruh sejak masa Albert Einstein.

Stephen Hawking memiliki nama lengkap Stephen William Hawking.

Dia lahir pada 8 Januari 1942 di Oxford, Inggris. Dari berbagai catatan biografi, Hawking dikenal sebagai seorang profesor Lucasian dalam bidang matematika di Universitas Cambridge dan anggota dari Gonville and Caius College, Cambridge.

Ia dikenal dengan pemikiran-pemikirannya dalam bidang fisika kuantum, terutama teori mengenai kosmologi, gravitasi kuantum, lubang hitam dan radiasi Hawking.

Tulisannya yang berjudul 'A Brief History of Time', masuk dalam best seller Sunday Times London selama 237 minggu berturut-turut.

Dia juga sempat menyusun buku berjudul 'The Grand Design' bersama Leonard Mladinow.

Hawking mengalami tetraplagia karena sklerosis lateral amiotrfik (ALS).

Namun penyakit itu tak menghambatnya untuk berkarier dalam bidang ilmiah selama lebih dari 40 tahun.

Hawking dikenal sebagai seorang fisikawan dan ahli kosmologi di dunia.

Kisah hidupnya sempat diangkat ke dalam film layar lebar 'The Theory of Everything' yang dibintangi Eddie Redmayne pada tahun 2014.