Find Us On Social Media :

Patah Tulang Gara-gara Jatuh dari Pohon Kelapa Setinggi 15 Meter, Pria Ini Tak Kuat Bayar Rumah Sakit, Justru Minta Donasi Segini

Seorang pria jatuh dari pohon kelapa.

Laporan Wartawan Gridhot.ID - Akhsan Erido Elezhar

Gridhot.ID - Pilu seorang pria di Pituruh, Purworejo, Jawa Tengah menderita patah tulang setelah terjatuh dari pohon kelapa setinggi 15 meter pada 9 Mei 2023.

Hingga pada akhirnya, pria berusia tiga puluh sembilan tahun tersebut mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit.

Diketahui, Ngalimun adalah seorang buruh pemetik kelapa.

Dilansir Gridhot.ID dari artikel terbitan Tribunnewsmaker, 27 Mei 2023, sejak mengalami kondisi patah tulang dan tidak bisa beraktivitas seperti biasanya lagi.

Nahasnya, pria bernama Ngalimun (39) tersebut tak kuasa membayar tagihan rumah sakit.

Selama beberapa hari, Ngaliman mendapatkan perawatan intensif, dirinya akhirnya dipulangkan dari rumah sakit.

Ngalimun beserta keluarga mengaku tak kuat menanggung biaya perawatan yang terus membengkak.

Diketahui, biaya perawatan Ngalimun mencapai Rp 83 juta.

Biaya sebesar itu membuat Ngalimun dan keluarga merasa keberatan.

Baca Juga: KPK Periksa Kemensos Gara-gara Kasus Korupsi Bansos Beras, Risma Tegas Sebut Tak Pernah Kirim Bantuan Barang Usai Dilarang Jokowi

Bahkan dirinya kini menanggung utang sebesar Rp 78 juta terhadap rumah sakit.

Kini Ngalimun dan keluarganya memilih untuk menjalani pengobatan seadanya di rumahnya.

"Dari keluarga sudah tidak mampu untuk membiayai itu (pengobatan) karena membengkaknya biaya." kata Kepala Desa Tasikmadu Sariman saat ditemui awak media pada Jumat (25/5/2023).

Jadi terpaksa untuk pulang. Biayanya sekitar 83 juta," tambahnya.

Sariman menambahkan, dari tanggungan Rp 83 juta tersebut, pihak keluarga belum bisa melunasinya.

Pihak keluarga hanya bisa membayar sekitar Rp 5 juta kepada pihak rumah sakit.

"Saat ini pihak desa telah mengupayakan pembuatan BPJS untuk Ngalimun." kata Sariman.

Untuk tanggungan sementara ini Rp 83 juta baru Rp 5 juta yang diberikan ke rumah sakit, masih punya tunggakan sekitar Rp 70 an juta lebih,"tambahnya.

Sariman berharap, kepada para dermawan bisa membantu pengobatan warganya yang tergolong tidak mampu ini.

Baca Juga: 5 Tanggal Lahir yang Tak Akan Pernah Rasakan Kemiskinan Seumur Hidupnya, Dijamin Makmur Punya Harta Berkecukupan

Dikutip Gridhot.ID dari artikel terbitan Kompas.com, 27 Mei 2023, pasalnya, selain masih harus menjalani pengobatan, Ngalimun dan keluarganya masih punya utang kepada rumah sakit yang belum dibayar.

"Semoga ada para donatur yang tersentuh hatinya untuk membantu," harapnya.

Kondisi Ngalimun kini hanya berbaring di rumah orang tuanya setelah mengalami musibah terjatuh dari pohon kelapa itu.

Ngalimun dan keluarga saat ini hanya bisa pasrah dengan kondisi yang ada saat ini.

Ngalimun merupakan warga miskin di desanya. Ia masih tinggal di rumah orang tua karena tidak punya rumah sendiri.

Asti, istri Ngalimun mengatakan, sejak awal Ngalimun jatuh dari pohon kelapa kemudian pihak keluarga dan dibantu warga langsung membawa korban ke RSU Prembun Kabupaten Kebumen.

Karena tidak sanggup, keesokan harinya pada Rabu 10 Mei 2023 pihak Rumah Sakit Prembun merujuknya ke RS Sardjito Yogyakarta.

Dari hasil pemeriksaan oleh RSUP Sarjito ditemukan fraktur femur sinistra ( patah tulang paha kiri) dan kompresi lumbal 5 dan kemudian pada tanggal 16 Mei 2023 dilakukan operasi pada kaki kiri.

"Kita berharap Bapak bisa sehat dan bisa bekerja lagi," kata Asti.

Baca Juga: Padahal Istri Lagi Hamil, Seorang Pria Asal Serang Ini Justru Cabuli Wanita Lain di Semak-semak, Terungkap Inilah Modusnya

Asti dan Ngalimun adalah keluarga yang mempunyai 2 anak yang masih sekolah.

Asti berharap ada donatur yang bisa membantunya agar pendidikan anaknya bisa terus berjalan.

"Ya pengennya ada yang bantu pengobatan bapak. Biar bisa bekerja lagi," kata Asti.

Setelah Ngalimun dibawa pulang dirumahnya, kondisinya saat ini masih lemah.

Ngalimun tidak diperbolehkan banyak gerak sehingga hanya tiduran di tempat tidur saja.

Sesuai jadwal, Ngalimun akan menjalani kontrol di RSUP Sarjito Yogyakarta direncanakan hari Rabu tanggal 31 Mei 2023 mendatang.

(*)