Find Us On Social Media :

Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Sastrawan Kondang Ini Meninggal Dunia Mendadak Ditabrak Motor, Suka Membelikan Belanjaan Para Ibu Tetangganya Semasa Hidup

Danarto meninggal dunia, Anies Baswedan bersama kerabat almarhum berdoa bersama

Gridhot.ID - Innalillahi wa innailaihi rojiun, sosok sastrawan kondang ini meninggal dunia mendadak.

Meski telah lama meninggal dunia, sastrawan kondang ini masih terus dikenang berkat jasanya di dunia sastra Indonesia.

Sosok yang telah meninggal dunia tersebut adalah Danarto.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, Sastrawan senior Indonesia, Danarto, meninggal dunia dalam usia 77 tahun di RS Fatmawati, Jakarta Selatan, Selasa (10/4/2018) malam.

Peraih penghargaan Sastra 1982 dari Dewan Kesenian Jakarta itu mengembuskan nafas terakhir beberapa jam setelah menghalami kecelakaan di kawasan Ciputat, siang tadi.

"Keluarga besar Teater Koma sangat berduka atas berpulangnya sahabat kami Pak Danarto, Selasa 10 April, 20.45 WIB, di ruang UGD RS Fatmawati Jakarta karena tertabrak motor di Ciputat tadi siang sekitar pukul 13.00 WIB," tulis akun Twitter resmi @teaterkoma, seperti dikutip Kompas.com, Selasa malam.

Dari akun yang sama juga mengabarkan bahwa mendiang Danarto mulanya dirawat di RS UIN Ciputat, namun karena kondisinya yang kritis ia kemudian dirujuk ke RS Fatmawati.

Sebelumnya, Danarto tertabrak sepeda motor saat menyeberang di dekat kampus UIN, Tangerang Selatan, sekitar pukul 13.30 WIB.

Sementara akun Twitter editor Edy A Effendy, @eae18, menginformasikan bahwa sang penabrak sudah diamankan pihak kepolisian.

Ia juga membagikan foto mendiang Danarto saat berbaring di ranjang rumah sakit.

"Foto yang beredar tentang Mas Danarto ketika di RS UIN Jakarta, itu saya jepret dengan minta izin ke polisi dan pihak RS. Polisi kemudian ngasih HP jadul Mas Dan ke saya," tulisnya sambil menyertakan foto telepon genggam almarhum.

Baca Juga: Pegawai Raffi-Nagita Dianggap Teledor, Jari Rayyanza Terekam Kamera Nyaris Kejepit Lift, Videonya Langsung Banjir Komentar

Dikutip Gridhot dari WartaKota, Setiap pagi sastrawan Danarto memang selalu keluar rumah pukul 05.30. Membeli sarapan dan sayuran di pasar Ciputat, lalu kembali lagi ke rumah.

Dia juga kerap membelikan belanjaan para ibu tetangganya apabila kebetulan bertemu di pasar.

Nina, tetangga yang juga sering dimintai tolong untuk memasak oleh Danarto, hafal betul kesukaan sastrawan itu.

Nina memberitahu bahwa semasa hidupnya, almarhum sangat suka dengan sayur asem, sayur bayem, tempe bacem dan teri dicabein.

"Engkong itu juga suka minta tolong nyuciin pakaian, karena kebetulan kan saya punya usaha laundry. Hanya saja beberapa bulan ini usaha saya tutup dulu karena habis melahirkan, operasi sesar," cerita Nina kepada Warta Kota.

Satu hal yang Nina tak bisa lupa dari Danarto adalah dari cara berpakaiannya yang khas.

Mulai dari baju, celana, sepatu dan topi yang dipakai oleh sastrawan tersebut sering kali berwarna cokelat.

"Kalau pergi keluar jam 10 pagi beliau seringnya pakai celana cokelat, atau baju cokelat, atau topi pet warna cokelat, atau sepatunya yang berwarna cokelat. Pokoknya pasti ada cokelatnya gitu," kata Nina.

Sebelumnya, sastrawan Danarto (77) meninggal dunia setelah ditabrak sepeda motor B 3002 TEE yang dikendarai Surya Lesmana di Jalan Ir H Juanda, Ciputat, Tangerang Selatan, Selasa (10/4/2018) sekitar pukul 13.30 WIB.

Beliau sempat dibawa dan dirawat di Rumah Sakit Fatmawati Jakarta Selatan sebelum menghembuskan nafas terakhirnya. Jenazah almarhum dimakamkan di kampung halamannya, Sragen, Jawa Tengah.

(*)