GridHot.ID - Teka-teki pembunuhan Desy Lailatul Khoiriyah (20) yang mayatnya ditemukan dalam karung di areal persawahan Desa Bulu Pasar, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri, pada Sabtu (8/7/2023) lalu, akhirnya terungkap.
Pelaku pembunuhan rupanya ayah kandung korban yang bernama Suprapto atau Totok (48).
Melansir Surya.co.id, Suprapto kini telah ditangkap Satreskrim Polres Kediri setelah seminggu kabur.
"Sudah kami amankan (pelaku). Kami berhasil menemukan terduga pelaku ini di Kabupaten Tulungagung," kata Kasat Reskrim Polres Kediri AKP Rizkika Atmadha Putra, Sabtu (15/7/2023).
Menurut AKP Rizkika, pelaku diringkus oleh tim gabungan di wilayah Kabupaten Tulungagung Sabtu (15/7/2023) dini hari sekitar pukul 02.00 WIB.
Kendati pelaku sudah ditangkap, AKP Rizkika masih enggan membeberkan motif pelaku membunuh anaknya sendiri.
Kronologi dan modus pembunuhan yang dilakukan pun masih belum diungkap lebih lanjut.
"Untuk sementara terkait motif dan modus pelaku untuk melakukan tindakannya terhadap korban DL, akan disampaikan nanti. Sekarang kami masih mendalami dan memeriksa pelaku lebih lanjut," paparnya.
Melansir Kompas.com, AKP Rizkika juga menyebut pihaknya sudah menetapkan status tersangka pada Suprapto.
"Statusnya tersangka," ujar AKP Rizkika dalam pesan singkatnya pada Kompas.com, Sabtu (15/7/2023).
Meski demikian, AKP Rizkika belum mengungkap pasal-pasal yang dikenakan terhadap Suprapto.
Keterangan Kakek dan Paman Korban
Sebelumnya melansir TribunJatim.com,Maryono (68), kakek korban sudah meyakini bahwa pelaku yang menghabisi cucunya adalah Suprapto, menantunya sendiri.
Kecurigaan itu menguat karena Suprapto sejak Kamis (6/7/2023) menghilang sambil membawa sepeda motor sewaan yang biasa dipakai cucunya berangkat dan pulang kerja. HP milik cucunya juga dibawa serta.
Maryono menduga cucunya dihabisi ayahnya sendiri dengan cara dianiaya atau dicekik di dalam kamarnya.
"Cucu saya dianiaya di dalam kamar. Saat saya pulang pengajian kamarnya masih gelap, sepeda motor dan helm juga tidak ada," jelasnya.
Diungkapkan Maryono, menantunya memang sering mengancam cucunya saat meminta diberi uang. Jika tidak diberi uang biasanya memberikan ancaman.
"Cucu saya sering cerita diancam ayahnya," ujarnya.
Maryono juga tidak habis pikir mengapa menantunya tega menghabisi nyawa anak kandungnya sendiri.
"Mungkin orangnya dendam dengan saya, karena cucunya sering mengadukan perlakuan ayahnya kepada saya," ungkapnya.
Di sisi lain, Bahrudin (44), paman korban yang rumahnya bersebelahan dengan rumah korban mengaku sempat mendengar suara jeritan dari rumah korban.
Suara jeritan itu didengar Rabu (5/7/2023) malam saat akan berangkat mengikuti pengajian.
"Suaranya seperti orang menjerit-jerit," ungkap Bahrudin.
Lantaran akan mengikuti pengajian, Bahrudin tidak begitu memperhatikan. Selain itu, ia juga mengira di dalam rumah juga ada ibu korban.
(*)